Rabu, 10 Juni 2009

Nikmatnya BAB Sambil Merokok Karya Kerajinan Tangan Unik Dari Sampah Daur Ulang

Terinspirasi oleh prilaku unik seorang kawan yang perokok, akhirnya saya membuat sebuah karya seni kerajinan tangan unik dan sedikit menggelikan yang terbuat dari daur ulang sampah. Sedikit terkesan jorok (bagi yang beranggapan demikian) namun disinilah dapat ditemukan kenikmatan hidup yang sejati menurut pendapat kawanku yang perokok.

Saat itu runahku adalah tempat ngumpulnya kawan-kawanku yang kebetulan saat itu semua masih bujangan. Ada yang sudah bekerja ada juga yang belum. Masa-masa itu adalah saat-saat yang tak pernah terlupakan oleh kami. Karena saat itu kami menikmati sekali masa-masa muda kami. Setiap malam kami selalu ngumpul dan bersendagurau sambil ditemani 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10....botol beer bahkan lebih kalau ada diantara kami yang ketiban rezeki. Yang merokok asyik mengisap rokoknya disaat nunggu giliran jatah minum. Tentu tak ketinggalan alunan lagu-lagu dari Slank menambah eratnya tali persahabatan kami. Disaat kemalaman dan kepala kami pening oleh beer tak jarang kami tidur bersama (kadang lebih dari 5 orang) dalam 1 kamar berukuran 3 X 2 meter sekaligus dapur pribadi saya, sempit memang namun tali persahabatan diantara kamilah yang mengalahkan rasa sumpek dalam kamar yang sempit.

Bangun pagi saya pergi ke toilet dan saya lihat ada banyak puntung rokok disana. Weit?!@#$? Siapa yang merokok disini ya? Koq banyak banget? Pasti salah satu dari mereka (kawan-kawanku) nih.

Menyusul satu per satu kawan-kawan saya bangun meski kesiangan kami tak langsung bubar namun kami sempatkan diri untuk menikmati kopi pagi bersama sambil ngobrol ngalor-ngidul. Ditengah obrolan itulah salah satu kawan saya meminta sebatang rokok dan pergi ke toilet. Weit..."Koq ke toilet bawa rokok?" Tanyaku pada kawanku itu. "Lah...kalau ga sambil rokokan aku ga bisa BAB!" Sahut kawanku polos.

"Emang gimana rasanya kalau BAB sambil merokok?' Tanyaku lagi. "Wah enak banget Bro...kaya fly. Coba banyangkan saat sepi di toilet, telanjang bulat ngeluaran sampah yang ada dalam perut terus menghayal melayang-layang kesana kemari...ditambah kepulan asap rokok mengitari kita bener-bener kaya diatas awan Bro....he he he. Nikmatnya luar biasa Bro...ga ada yang ngalahin seperti di surga aja Bro...!" Jawab kawanku tadi.

Mendengar penjelasan seperti itu kami semua ketawa terbahak-bahak...wakakaka.....!!!! Kawan yang aneh dan unik ditempat "pembuangan sampah" masih bisa menemukan surga...salut!!!

Wah ternyata "surga" ada dimana-mana ya?!?

Anda mau mencoba??? Silahkan!!!! Kalau sudah mencoba sharing pengalamannya ya!!!!!!!!!!!! He he he.....

Sabtu, 06 Juni 2009

Mr.Lady, Kerajinan Tangan Dari Daur Ulang Sampah Sebuah Visualisasi Penomena Waria Dalam Siaran TV

Mr.Lady adalah karya seni kerajinan tangan dari sampah yang saya buat atas maraknya pro-kontra penayangan waria atau bencong dalam siaran TV di Indonesia akhir-akhir ini.

Akhir-akhir ini tayangan TV di Indonesia seolah tidak lepas dari tampilnya waria atau bencong. Mestikah ini dipersoalkan? Saya kira tidak. Kenapa? Karena bencong atau waria adalah manusia ciptaan Tuhan yang mesti kita hargai dan akui keberadaannya.

Terlepas dari pro-kontra mengenai bencong atau waria, disini saya membuat karya seni kerajinan tangan dari sampah yang saya beri nama Mr.Lady sebagai penghargaan saya atas keberadaan waria atau bencong di bumi ini. Saya menganggap mereka bukanlah penyakit atau hantu yang mesti ditakuti. Apa yang mereka lakukan adalah takdir dari Tuhan. Kita tidak bisa menolak takdir...dan kita tidak bisa menyalahkan takdir. Bencong atau bukan adalah kehendak Tuhan. Kalau kita menyalahkan mereka berarti kita menyalahkan Tuhan. Kenapa karena bencong atau waria adalah juga ciptaan Tuhan seperti kita-kita ini yang suka mengaku manusia paling sempurna, paling beriman, paling berbudi, paling baik, paling benar...dan paling-paling yang lain. Tapi benarkah semua itu???

Kalau kita menganggap waria atau bencong adalah manusia yang salah atau menyimpang mungkin saja mereka beranggapan bahwa kitalah yang menyimpang dari mereka...he he he. Jadi menurut saya disini bukan soal waria atau bukan tapi marilah kita berbuka hati untuk menerima segala perbedaan yang ada!

Semoga kita bisa menghargai dan menrima perbedaan yang ada diantara semua ciptaan Tuhan sehingga kehidupan ini bisa berjalan serasi dan selaras sesuai kehendak-Nya!!!


Jadi Masih Pantaskah Kita Mengatakan Bahwa Kaum Waria atau Bencong Itu Sebagai Manusia Haram???

Selasa, 02 Juni 2009

Patung Kura-Kura | Upaya Pelestarian Penyu Laut Lewat Kerajinan Tangan Dari Daur Ulang Sampah

Denpasar - Upaya pelestarian penyu menjadi perhatian dunia, mengingat dari ribuan telur yang menetas, sangat sedikit yang bisa bertahan hidup hingga dewasa. Seperti penyu hijau di berbagai daerah di Nusantara yang berpotensi mencapai sekitar 40.000 ekor, dalam dua bulan masing-masing induk mampu bertelur delapan kali, dengan jumlah telur 110 butir. Namun dari setiap 1.000 telur yang menetas, diperkirakan hanya dua ekor yang bertahan hidup hingga dewasa.

IOSEA merupakan lembaga kerjasama antarnegara kawasan Samudera Hindia dan Asia Tenggara serta negara lain yang memiliki perhatian terhadap pelestarian penyu.

Ancaman utama terhadap penyu laut terutama oleh kegiatan eksploitasi yang tanpa menjaga kelestariannya (unsustainable exploitation), perusakan terhadap habitat khususnya tempat bertelur dan mencari makan, serta kematian akibat penangkapan tak sengaja oleh nelayan.

Sementara Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi mengatakan, sejauh ini pihaknya telah melakukan kampanye terpadu untuk menyelamatkan penyu melalui penerapan sejumlah peraturan, termasuk yang terkait dengan penangkapan ikan.

Pihak-pihak yang melakukan pelanggaran, seperti perusahaan bidang perikanan yang terbukti menangkap penyu, dikenakan sanksi berat sesuai ketentuan yang ada.

Dijelaskan bahwa penangkapan ikan dengan pukat harimau harus menggunakan jaring “TED” (turtle extrude devices) yang secara otomatis akan meloloskan penyu yang tertangkap kembali ke laut.

Penangkapan ikan dengan cara memancing, katanya, juga disyaratkan menggunakan kail berbentuk huruf “C” yang bisa menyelamatkan penyu dan dilarang memakai kail berbentuk “J” yang menjerat dan mematikan penyu.

Menurut Freddy, kini telah ditetapkan sejumlah lokasi konservasi yang merupakan kawasan tempat tertelur penyu, seperti habitat penyu hijau di Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur dan penyu belimbing di Janursba Medi serta.

Perlindungan dan pelestarian penyu juga dilakukan melalui berbagai upaya, seperti mencegah pemangsaan telur oleh burung elang dan biawak, maupun tindakan perburuan sarang telur penyu oleh masyarakat.(Ant)

Sumber berita: Antara