Selasa, 31 Januari 2012

Menanti Kebangkitan Obat Herbal


Obat tradisional asli Indonesia mulai mendapat hati di dunia kedokteran modern, bahkan digunakan masyarakat dunia. Selain lebih aman dibandingkan obat kimia, obat herbal juga terbukti ampuh. 

Slogan back to nature sepertinya terus didengungkan masyarakat dunia. Tidak hanya mencakup gaya hidup dan bidang arsitektur, dukungan kembali ke alam juga merambah dunia kesehatan. Penggunaan obat herbal atau obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan untuk menyembuhkan berbagai penyakit semakin dilirik masyarakat. Obat-obatan herbal atau jamu yang diproses secara modern dan didukung hasil riset pun lantas semakin banyak tersedia. Indonesia disebut- sebut sebagai mega center keanekaragaman hayati. Kita memiliki kurang lebih 80.000 spesies tanaman.

Dari sekitar 30.000 spesies tanaman berbunga, terdapat sekitar 9.600 spesies merupakan tanaman obat. Obat herbal telah diterima secara luas di negara berkembang dan negara maju.Menurut BadanKesehatanDunia(WHO), sebanyak65% penduduknegara maju dan 80% penduduk negara berkembang telah menggunakan obat herbal. Faktor utama yang menyebabkan hal itu adalah usia harapan hidup yang lebihpanjangpadasaatprevalensi penyakit kronik meningkat.

Penggunaan obat herbal juga dipicu karena adanya kegagalan penggunaan obat modern untuk penyakit tertentu dan semakin luas akses informasi mengenai obat herbal di seluruh dunia.WHO telah merekomendasi penggunaan obat tradisional, termasuk herbal, dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan, dan pengobatan penyakit,terutama untuk penyakit kronis,penyakit degeneratif,dan kanker. “Sekarang memang sedang dikembangkan bagaimana memanfaatkan obat tradisional oleh dokter ke dalam fasilitas kesehatan, yaitu rumah sakit.

Sudah ada 36 rumah sakit di Indonesia yang melakukannya,” kata Kepala Unit Complementary Alternative Medicine (CAM) RS Kanker Dharmais dr Aldrin Neilwan P MD MARS MBiomed MKes SpAK, ketika ditemui SINDO di RS Kanker Dharmais,Jakarta. Obat herbal yang diresepkan dokter,menurut dia, tidak boleh sembarangan.Tanaman alam asli Indonesia tersebut harus sudah terbukti aman dan efektif digunakan pada manusia. Artinya telah melalui uji klinik. Sampai saat ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) baru memberikan sertifikat fitofarmaka kepada enam produk obat bahan alam.

Fitofarmakaadalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik, bahan baku dan produk jadinya telah distandardisasi. ”Memang baru enam produk itu. Pemberian lisensinya memang butuh waktu dan proses yang lama,”sebutnya. Masih sedikitnya jenis fitofarmaka amat disayangkan dr Aldrin.Padahal,Indonesia merupakan negara terkaya ke-2 di dunia setelah Brasil dalam hal jenis tanaman.Menurut data, spesies tumbuhan di dunia ada sekitar 40.000, dan Indonesia memiliki 30.000 di antaranya.

Karena itu, penggunaan obat tradisional tengah digandrungi para dokter untuk mengoptimalkan penggunaan bahan alam untuk pengobatan. ”Juga untuk meningkatkan perekonomian negeri.Dan,melepaskan ketergantungan Indonesia dari cengkeraman luar negeri,” kata Sekjen Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia (PDHMI) ini.Tersendatnya penggunaan obat alam juga karena kurangnya infrastruktur penelitian obat-obatan, serta biaya yang cukup besar untuk memulai hal itu.Perlu terobosan baru agar kendala tersebut dapat diatasi.

Misalnya,dengan penelitian obat herbal yang berbasis pelayanan. Jadi,jamu-jamu tradisional yang sudah terbukti secara empiris aman dan memiliki manfaat dan izin edar digunakandirumahsakitdalamrangka studi terkait obat alam.”Walaupun dalam kegiatan pelayanan, kaidah-kaidah penelitian tetap harus dijalankan. Seperti adanya catatan medik dan pelaporan tersendiri,”ujar dr Aldrin. Dengan begitu, menurut dia, peneliti mendapatkan bukti keamanan dan manfaat obat tradisional tersebut kepada manusia.

Sampai saat ini sebanyak 36 rumah sakit di seluruh Indonesia sudah memanfaatkan obat komplementer alternatif yang berbasis pelayanan. Dan, semua rumah sakit tersebut harus sudah memiliki surat izin dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Sumber : Harian Seputar Indonesia

Masa Depan Demokrat


Bagaimanakah masa depan Partai Demokrat (PD)? Bisakah partai ini terus menuai dukungan sebagaimana pemilu 2004 dan 2009,ataukahjustrumengalami kemunduran?


Ada sejumlah alasan mengapa pertanyaan-pertanyaan demikian muncul. Pertama, PD selama ini sangat lekat dengan pribadi Presiden SBY.Perolehan suara yang berarti pada dua pemilu lalu tidak lepas dari pribadi SBY. Masalahnya, pada pemilu yang akan datang SBY tidak bisa mencalonkan lagi sebagai presiden. Kedua, sejak 2004 PD juga lekat berpredikat sebagai partai penguasa.Apa yang terjadi pada pemerintahan, dengan demikian, memiliki pengaruh terhadap keberlangsungannya. Menjelang pemilu 2009 terdapat persepsi bahwa pemerintahan SBY memiliki kinerja yang cukup baik.

Masalahnya, persepsi demikian belakangan mengalami penurunan. Ketiga, dalam bulan-bulan terakhir, sejumlah elite PD sering terlihat dalam kasus korupsi. Yang mengemuka adalah kasus Nazaruddin. Baik Nazar maupun terdakwa lain, dan sejumlah saksi yang dihadirkan, menyebut keterlibatan sejumlah orang penting PD di dalam kasus yang dihadapi.Persepsi bahwa PD merupakan partai yang bersih, antikorupsi, jelas mengalami perubahan setelah munculnya kasus ini.

Triple Linkage

Bagi para penganut pendekatan pilihan publik, upaya mempertahankan partai yang berkuasa itu lebih sederhana jika dibandingkan dengan partai oposisi.Ketika pemerintahan memiliki kinerja yang baik, para pemilih itu akan sertamerta memilihnya kembali. Kinerja itu biasanya diukur dari sejumlah indikator, seperti pertumbuhan ekonomi, menurunnya angka pengangguran dan angka kemiskinan.

Kalau mendasarkan pada patokan angka-angka makro, pemerintahan SBY memiliki prestasi yang bermakna.GDP mengalami pertumbuhan yang sangat berarti.Itu sebabnya belakangan Indonesia menjadi satu dari 20 negara yang memiliki kekuatan ekonomi besar. Selain itu, angka pengangguran dan kemiskinan juga mengalami penurunan. Namun,angka-angka makro semacam itu ada yang mempertanyakannya. Para pengkritik melihat bahwa GDP yang besar itu belum membumi karena lebih banyak dinikmati oleh sekelompok kecil orang.

Bahkan, terhadap angka-angka makro itu sendiri juga ada yang mempertanyakannya. Bagi para pengkritik, pemerintahan SBY dipandang tidak memiliki prestasi. Argumentasi para pengkritik itu debatablememang. Bagaimanapun, angkaangka makro itu merupakan agregat dari angka-angka mikro.Tetapi itulah pandangan, bisa berbeda. Lebih-lebih yang berpandangan itu juga tidak lepas dari kepentingankepentingan. Perbedaan demikian tidak semata-mata didasarkan pada argumentasi metodologis, melainkan juga tidak lepas dari persepsi yang subyektif.

Selain itu, sejak awal jabatan kedua, pemerintahan SBY mengalami cobaan yang sangat berarti.Yang terhebat adalah guncangan dalam kasus Bank Century. Secara hukum, baik SBY maupun orang-orang dekatnya belum terbukti terlibat. Namun, kasus ini telah menjadikan sebagian masyarakat bepersepsi bahwa kasus Bank Century telah menyeret pemerintahan SBY. Itulah sebabnya,setelah kasus Bank Century itu muncul, persepsi tingkat dukungan masyarakat terhadap pemerintahan SBY mengalami penurunan. Masalahnya bukan pada benar tidaknya pemerintahan SBY terlibat dalam kasus itu.

Pemberitaan media, sedikit atau tidak, telah terbingkai dalam suatu pandangan bahwa pemerintahan SBY terseret dalam kasus itu. Di sini, terlepas dari pemerintah itu benar atau tidak, pemerintah telah diposisikan “bersalah”. Kasus Nazaruddin telah membuat pemerintahan SBY dikait-kaitkan dengan kasus penyalahgunaan kekuasaan. Pertama, kasus ini terjadi di kementerian di mana menterinya merupakan kader PD. Kedua, di antara aktor utama yang dijerat sebagai terdakwa adalah mantan bendahara PD. Kasus Nazaruddin memang belum selesai,dan bisa jadi akan terus berkembang.

Sejauh ini baru Nazar sendiri sebagai kader partai yang dinyatakan sebagai tersangka dan terdakwa.Namun, kasus ini telah membuat PD terseret-seret karena sejumlah orang kunci di PD dianggap terlibat. Bahkan, harta perusahaan Nazar yang dianggap bermasalah itu dikait-kaitkan jugadengan pelaksanaan kongres di Bandung. Walhasil,PD belakangan ini acap dikait-kaitkan dengan tiga masalah.Pertama,berkaitan dengan pemerintahan SBY yang oleh sejumlah pengkritiknya dianggap bermasalah. Kedua, berkaitan dengan kasus Bank Century.Ketiga, berkaitan dengan kasus wisma atlet yang melibatkan Nazar.

Kompleks

Apakah dengan demikian PD akan mengalami keterpurukan? Jawaban dari pertanyaan ini tentu saja tidak linier begitu saja. Mengingat masalah yang dikaitkan dengan PD ini cukup kompleks, untuk memahami apakah pada pemilu yang akan datang PD juga akan mengalami penurunan juga harus mempertimbangkan banyak faktor. Pertama,jarak pemilu masih cukup lama.

Dalam jarak demikian, masih banyak hal yang bisa terjadi.Ketika dalam tahun-tahun terakhir ini pemerintahan SBY mengalami perbaikan kinerja, distrustterhadap SBY dan PD tidak akan merosot sebagaimana bulan-bulan terakhir ini. Bahkan, tidak menutup kemungkinan akan memiliki peluang titik balik. Hal seperti ini terjadi pada awal-awal pemerintahan SBYJK. Ketika pemerintahan SBYJK menaikkan harga BBM,distrust terhadap pemerintahan SBY-JK mengalami kenaikan. Tetapi distrustdemikian mengalami penurunan seiring dengan kemampuan pemerintahan SBY-JK di dalam memperbaiki kinerjanya.

Kedua, berkaitan dengan proses hukum yang melibatkan kader PD, khususnya dalam kasus wisma atlet. Semakin berlarut-larut proses penyelesaiannya,semakin berdampak negatif terhadap PD. Proses situ memang juga sangat tergantung pada terbukti tidaknya secara hukum kaderkader lain di luar Nazar.Ketika kader-kader lain yang selama ini sering disebut-sebut juga dianggap bersalah,semakin mendera PD.Hanya manakala proses hukum itu berlangsung secara cepat, PD masih memiliki peluang melakukan pemulihan. Selain itu,kondisi dari partai- partai lain juga berpengaruh.

Sejauh ini PD masih relatif beruntung karena partai-partai lain tidak jauh lebih baik kalau dibandingkan dengan PD.Partai- partai lain, dalam taraf tertentu, juga didera permasalahan. Di antara kader-kadernya juga tidak sedikit yang terlibat kasus korupsi. Meskipun demikian, apa yang terjadi sekarang ini merupakan lampu kuning bagi PD di dalam menghadapi pemilu yang akan datang.Ketika gagal menghadapi permasalahan yang didera, kemungkinan akan mengalami peristiwa sebagaimana yang dialami PDIP pada pemilu 2004.


KACUNG MARIJAN 
Guru Besar Ilmu Politik Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Jawa Timur  

Upaya Memberdayakan ‘Kaum Perak’


Penduduk lanjut usia (lansia) Indonesia diprediksi akan tumbuh berlipat ganda dalam dua dekade mendatang seiring dengan meningkatnya usia harapan hidup. 

Percepatan pertumbuhan penduduk usia balita yang sering disebut post-war baby boom di Indonesia yang terjadi pada dekade 1960-1970-an diperkirakan akan mengakibatkan percepatan penduduk lanjut usia (age–population boom). Generasi yang lahir pada era 1960- 1970-an, pada 2010-2020 akan memasuki tahap pralansia dan kemudian menjadi lansia.Banyak hal yang harus disikapi untuk menghadapi permasalahan lansia di masa mendatang.

Karena itu perlu peran serta masyarakat baik secara perorangan, kelompok, maupun secara organisasi untuk secara sinergi menghadapi persoalan kelanjutusiaan. Terus tumbuhnya populasi lansia di Indonesia dikhawatirkan juga akan membuat angka beban ketergantungan (dependency ratio) semakin besar. Hal ini menjadikan Indonesia terancam triple burden berupa jumlah kelahiran bayi yang masih tinggi, masih dominannya penduduk muda, dan jumlah lansia yang terus meningkat.

Kondisi ini apabila tidak segera dicarikan solusi agar lansia tetap produktif, tidak mustahil akan menjadi sebuah persoalan sosial yang serius. Secara kualitatif, masalah sosial yang dialami para lansia ialah menyangkut berbagai segi kehidupan seperti menurunnya tingkat kesehatan, terbatasnya berbagai kesempatan, dan menurunnya fungsi serta peran sosial di masyarakat.

Selama ini para lansia telantar pada umumnya berpendidikan rendah, tidak mempunyai keterampilan untuk bekal hidup, dan bekerja menambah penghasilan, bahkan tidak mempunyai sanak keluarga yang dapat memenuhi kehidupannya secara layak. Karena itu, tidak jarang lansia kurang mendapatkan kepedulian pelayanan, pembinaan, serta perhatian sehingga secara psikologis merasa dirinya disisihkan.

Padahal mereka masih memiliki potensi seperti kearifan, pengalaman, dan pengaruh yang sangat berguna bagi keluarga maupun masyarakat. Kondisi yang cukup memprihatinkan, sebagian besar lansia tidak memiliki jaminan sosial,yang dapat menjamin menjalani masa tuanya dengan kondisi yang lebih baik dan sejahtera. Karena itu,perlu ada pemikiran bagaimana agar lansia dapat aktif dan mandiri.

Padahal, memperoleh akses pelayanan kesehatan, memiliki peluang dalam kegiatan pembangunan, memiliki jaminan sosial di hari tua (tiga aspek Active Ageing sudah tertera dalam UU No 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lansia. “Ada UU Sistem Jaminan Sosial yang meliputi jaminan kesehatan, jaminan hari tua, jaminan kecelakaan kerja.

Nanti pada 2014, pemerintah akan memberlakukan program yang bisa meng-cover seluruh masyarakat Indonesia mulai dari jaminan kesehatan terlebih dahulu,” ungkap Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Sugiri Syarief kepada SINDO. Selain masalah jaminan hari tua, berbagai upaya memang perlu dilakukan agar para lansia atau yang kerap disebut “kaum perak”ini tetap merasa tidak tersisih.

Sebut saja program Silver College (SC) yang diusulkan Pembina Gerakan Nasional Lansia Peduli (GNLP) Haryono Suyono pada acara pencanangan GNLP akhir Desember 2011. Para calon lansia dan lansia dapat belajar kembali menjadi lansia yang efektif dan mempersiapkan diri memilih kegiatan yang menyenangkan. Hal ini diharapkan bisa membuat hidup mereka lebih tenteram dan sejahtera serta sejauh mungkin tidak terlalu bergantung pada orang atau lembaga lain.

Dijelaskan mantan Kepala BKKBN ini, program SC akan mempersiapkan calon lansia dan keluarganya secara dini agar tidak terkejut saat menjadi lansia atau ada anggota keluarganya menjadi lansia. Program ini akan memberikan pembekalan atau pemberdayaan kepada keluarga lansia dan lansia untuk menjadi lansia yang efektif dan produktif, tetapi bergerak dalam masyarakat sebagai agent of development sehingga menambah kebanggaan kepada diri sendiri dan keluarganya.

“Meski demikian, apabila diperlukan dalam keadaan keluarga masa kini yang kedua anaknya bekerja atau anakanak tidak ada lagi di dalam lingkungan keluarga, akan dikembangkan Care Giver yang bisa membantu lansia kurang mampu membantu pelayanan yang tidak bisa diselesaikan sendiri,”kata Haryono yang juga Ketua Umum Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS).

Sumber : Harian Seputar Indonesia

Orang Tua ”Kuasai” Dunia


Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/ WHO) dalam laporannya menyebutkan, pada 2050 diprediksi sekitar 2 miliar orang di dunia akan berusia di atas 60 tahun. Angka ini melonjak tiga kali lipat dibanding pada 2000. Eropa menjadi kawasan yang memiliki populasi lanjut usia (lansia) tertinggi di dunia. 

Demografi populasi lansia ini akan berdampak pada kondisi ekonomi global. Paling tidak, sejumlah negara akan menghadapi tingginya biaya jaminan kesehatan,menurunnya jumlah angkatan kerja,dan tingginya jaminan hari tua. Persoalan-persoalan tersebut jika tidak ditangani serius bakal memicu masalah sosial baru di masyarakat. Kecenderungan di negara yang lebih maju,sekitar 1 dari 4 orang saat ini berusia di atas 60 tahun. Pada 2050 angkat ini akan menjadi lebih dari 1-3 orang.

Di negara-negara terbelakang satu dari 20 orang kini berusia di atas 60 tahun, pada 2050 angka ini akan menjadi satu dari sembilan orang. Di samping itu, pada 2050 jumlah penduduk usia kerja yang ada di dunia untuk menanggung setiap orang yang berusia 65 tahun atau lebih tua akan menurun hingga separuhnya.Bandingkan dengan 1950, ada 12 orang usia kerja yang menanggung setiap orang yang berusia lebih dari 65 tahun di seluruh dunia.

Saat ini hanya ada tujuh orang dan pada 2050 diperkirakan hanya ada tiga orang. Kondisi ini akan menekan pembiayaan untuk pelayanan dukungan sosial dan pendanaan pensiun yang diselenggarakan pemerintah.Pendapat inilah yang dituangkan dalam Population Bulletin bertajuk Population Reference Bereau, “World Population Highlight, Key Findings for PRB 2010 World Population Data Sheet.

Karena itu, tidak heran jika sejumlah negara di dunia melakukan peningkatan program yang mendorong para lansia untuk tetap bekerja dan mendorong pengusaha untuk mempekerjakan– termasuk revisi kode pajak, reformasi sistem pensiun, insentif pelatihan, program kredit mikro, subsidi pelayanan kesehatan,dan fleksibilitas jadwal waktu kerja.

Sementara itu, situs Consumer News and Business Channel (CNBC) pertengahan Januari lalu melansir artikel tentang negara-negara yang memiliki jumlah populasi lansia tertinggi di dunia.Dalam artikelnya yang berjudul “Countries With Aging Populations”ada 10 negara yang masuk dalam daftar tersebut. Sebagian besar di antaranya berasal dari negara di kawasan Eropa seperti Italia,Jerman,dan Monako.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan CNBC, ketiga negara ini memiliki perbedaan nilai populasi yang cukup jauh antara jumlah orang tua dan kaum muda. Rasio perbandingan di Italia mencapai angka 1,47 berbanding 1, sedangkan Jerman 1,54 berbanding 1, dan Monako 2,18 berbanding 1. Menurut indeks Global Aging Preparedness (GAP), jumlah persentase lansia (usia 65 tahun ke atas) yang ada di Italia mencapai 20,3%.

Sedangkan total kaum muda usia 0-14 tahun hanya 13,8% dari total populasi.Perbedaan jumlah ini sangat wajar pasalnya sejak 2005 sampai 2010 jumlah populasi lansia mengalami kenaikan 20% setiap tahun.Padahal mulai 1999 jumlah penduduk muda belum mengalami pertumbuhan sama sekali. Selainitu,Italiajugamerupakan salah satu negara di Eropa yang memiliki tingkat kerja terendah,banyak pekerja yang pensiun sebelum waktunya.

Hanya 37,4% penduduk Italia yang berusia 55-64 tahun yang diketahui masih bekerja. Sedangkan ratarata di kawasan Eropa persentase pekerja pada usia yang sama mencapai 47,5%. Untuk menanggulangi hal ini, pemerintah Italia telah mengambil beberapa langkah tepat, salah satunya dengan menaikkan jumlah maksimum usia pensiun dari 64 tahun menjadi 66 tahun. Program ini akan mulai dicanangkan pada 2018.

Jumlah peningkatan populasi lansia juga terjadi di Jerman. Sejak 2006 lansia di Jerman mengalami kenaikan secara pasti sebanyak 19–20% tiap tahun. Sementara jumlah generasi muda malah mengalami penurunan pada periode yang sama. Menurut Bank Dunia, persentase penduduk Jerman yang berusia 15-64 tahun telah mengalami penurunan 66% pada 2010.Tidak heran jika Eurostat, badan penyedia data ekonomi Uni Eropa,memperkirakan jumlah pensiun warga Jerman pada 2040 akan mengalami peningkatan yang cukup besar.

Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan, apalagi dalam keadaan ekonomi di Eropa kini sedang mengalamikrisis.Tak heran jika dalam beberapa tahun terakhir pemerintah Jerman mencoba menjalankan sejumlah langkah pencegahan. Sementara itu, sebagai salah satu negara dengan populasi penduduk terbanyak di kawasan Eropa,Monako juga diketahui sedang mengalami masalah lonjakan populasi lansia.Negara ini bahkan menduduki peringkat teratas sebagai negara dengan tingkat populasi lansia terbanyak.

Dengan jumlah estimasi populasi penduduk sebanyak 30.539 jiwa, Monako mengalami penurunan populasi pada 2011 hingga mencapai 0,12%. Hanya sekitar 8.000 orang yang tinggal di pusat kota.Kendati demikian, berdasarkan hasil riset Euromonitor proporsi populasi penduduk yang berumur 65 ke atas tetap lebih besar yaitu mencapai angka 26,9%. Selain itu,hasil penelitian CIA Factbook juga menunjukkan rata-rata usia penduduk Monako berkisar antara 49,4 tahun.

Wajar bila berdasarkan demografi penduduk lansia ini, Bank Dunia menyatakan Monako hanya menghabiskan 1,2% dari PDB-nya pada 2009 untuk pendidikan. Jumlah populasi lansia ini pada dasarnya tidak mengganggu pendapat pajak negara. Para lansia di Monako diketahui sebagai masyarakat kaya. Namun,sinergi populasi tetap penting karena bila terjadi kesenjangan yang cukup besar antara jumlah populasi lansia dan generasi muda,secara tidak langsung akan berdampak pula bagi pertumbuhan perekonomian negara. 

Sumber : Harian Seputar Indonesia

Pemerintah Harus Tegas Atasi Konflik

Ketegasan pemerintah sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan konflik sosial atau tindakan anarkisme massa yang belakangan marak terjadi.

Ketegasan itu diwujudkan melalui penegakan hukum yang kokoh dan konsisten dan menggerakkan semua aparatur penegak hukum untuk bekerja dengan baik. Pendapat yang disampaikan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin itu merespons penilaian bahwa maraknya konflik yang disertai anarkisme massa––seperti bentrokan di Desa Sidomulyo, Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan, pembakaran kantor kabupaten di Bima,Nusa Tenggara Barat, dan demo buruh Bekasi,Jawa Barat,yang memblokade jalan tol––terjadi karena ketidaktegasan pemerintah. Menurut Kalla, sebagai negara, Indonesia memiliki perangkat hukum dan peraturan dan itu semestinya dilaksanakan.

“Kita ini negara hukum. Tapi kenapa seakan-akan kita berada di hukum rimba jika melihat banyaknya konflik. Yang menentukan adalah kekuatan dan bukan aturan-aturan yang ada dalam hukum itu sendiri,”ujar Kalla seusai menjadi pembicara dalam Pekan Konstitusi yang diselenggarakan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan International Conference of Islamic Scholars (ICIS) di Jakarta kemarin. Namun, sebelum dilakukan penegakan hukum, Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) itu meminta pemerintah terlebih dulu membangun dialog dan sebaliknya pihak-pihak yang bertikai pun harus membuka diri untuk mendengar dan mendahulukan upaya memahami perbedaan.

“Jadi pada tahap pertama tentu harus ada dialog.Kemudian masuk tahap kesepakatan. Maka itu saya katakan bahwa pemerintah pertama harus terbuka,kemudian harus tegas ketika melaksanakan kesepakatan,”ungkapnya. Kalla kemudian menandaskan, dalam negara demokrasi, aksi unjuk rasa tidak dilarang karena dinilai sebagai bentuk dan cara menyampaikan tuntutan agar lebih gampang didengar dan dilihat. Namun, imbuh dia, langkah itu jangan sampai melanggar dan mengganggu kepentingan umum.“Demokrasi itu adalah cara dan dia bukan tujuan. Boleh demo sebagai bentuk ekspresi terhadap tuntutan, tapi tidak melanggar kepentingan umum.

Menutup jalan tol,memblokade atau menguasai pelabuhan, bakar-bakar rumah dan kantor, ini semua kan mengganggu kepentingan umum. Tidak boleh dong,”imbuhnya. Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin sepakat, ketegasan pemerintah memang menjadi salah satu kunci utama dalam menyelesaikan berbagai konflik di masyarakat. Salah satu bentuk ketegasan itu, kata dia, adalah dengan menggerakkan semua aparatur penegak hukum untuk bekerja dengan baik. “Kita adalah negara demokrasi dengan aturan konstitusi, undang-undang, dan hukum sebagai pegangan. Kalau pemerintah tidak tegas dalam hal ini, masalah tak akan selesai, malah semakin luas dan melebar,”ujarnya.

Di sisi lain, dia meminta pemerintah dan para politikus saat ini seharusnya mengurangi syahwat politik agar tidak semua kasus dan masalah diambil manfaatnya demi keuntungan politik dan dengan syahwat dan nafsu yang merusak. Dalam konteks konstitusi, imbuh Din, syahwat politik ini jelas membuat tujuan berbangsa dan bernegara yang ditanamkan para pendiri bangsa telah bergeser. “Akibat syahwat politik, semua jadi berantakan.Masyarakat akhirnya kemudian lebih mengedepankan kebebasan dibandingkan kehidupan sosial dan budaya kita yang beradab.

Kerusuhan dan anarkisme di mana-mana.Pemerintah dan politisi sibuk memikirkan kekuasaan dan lupa tujuan dari kekuasaan itu,”ujarnya. Sementara itu, mantan Wakil Presiden Try Sutrisno menilai konflik dan kekerasan semakin mudah terjadi di manamana akibat pudarnya rasa kebersamaan dan persatuan di kalangan masyarakat.Kondisi ini,kata dia,membuktikan bahwa arah kendali bangsa sudah bergeser dari tujuan negara didirikan, yakni mewujudkan negara yang merdeka, bersatu, adil,dan makmur.

“Sejauh kita menyimak dan menelaah, saya merasakan bahwa kemerdekaan dan persatuan mulai hilang di antara bangsa Indonesia. Keadilan dan kemakmuran sudah bukan milik rakyat lagi,”ujarnya. Dalam pandangan mantan Panglima ABRI itu, salah satu penyebab banyaknya kerusuhan adalah perubahan Pasal 33 UUD 1945 yang membuat liberalisasi ekonomi di mana perekonomian nasional semakin dikuasai asing. “Sedangkan rakyat tak berdaulat dan makin tertekan. Inilah salah satu penyebab kerusuhan yang marak,”ungkapnya. Adapun sosiolog dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Bagong Suyanto mengidentifikasi konflik sosial banyak dipicu dendam lama.

Konflik yang saat ini pecah bukan hanya disebabkan masalah yang sekarang muncul,melainkan dilatarbelakangi pula adanya sentimen antarkelompok tersebut. “Pemicu yang muncul ini hanya sebagai pemercepat konflik tersebut. Karena pada dasarnya akar konflik tersebut sudah ada sebelumnya. Perasaan ingroupdan sentimentality tak mungkin muncul tanpa adanya pemicu,” kata Bagong saat dihubungi SINDO. Bahkan, pola konflik yang terjadi bisa semakin tidak jelas apa yang menjadi latar belakangnya. Konflik horizontal tersebut bisa menjadi perilaku kerumunan.

Tanpa mengetahui tujuannya, massa bisa saling melakukan penyerangan. Jika hal ini terjadi,keberadaan aparat keamanan pun seolah tak dihiraukan oleh mereka. Solidaritas di antara tiap kelompok berubah menjadi solidaritas yang tidak jelas.”Kondisi ini bisa berubah menjadi konflik ekspresif,”tandasnya. 

Sumber : Harian Seputar Indonesia

Rabu, 25 Januari 2012

Selamat Datang UN, Selamat Tinggal Sekolah


Dalam dunia pendidikan di Indonesia, tak ada hal yang lebih sakral daripada Ujian Nasional (UN). Beberapa bulan sebelum tradisi agung ini, semua pemangku kepentingan pendidikan mulai sibuk menyongsong kehadiran sang maskot.

Para siswa kelas akhir dari semua tingkat satuan pendidikan akan digodok dalam kawah candradimuka baik disekolah maupun di lembaga bimbingan belajar tempat mereka menimba ilmu.

Para guru dan instruktur sibuk mengotak-atik kisi-kisi soal UN terbaru dan soal-soal UN tahun-tahun sebelumnya untuk membantu para siswa kebanggaannya berhasil dalam ujian.

Para orang tua juga tak kalah kalang kabutnya untuk mengusahakan agar para putra-putri kesayangannya tidak terbebani dengan tugas rumah sehingga fokus menghadapi ujian ini.

Para kepala sekolah dan jajaran Dikbud daerah bahkan kepala daerahnya berusaha keras menemukan segala strategi demi ‘nama baik’ institusi yang mereka pimpin. Hanya yang menjadi pertanyaan besar adalah inikah esensi dari sekolah itu?

Sekolah merupakan institusionalisasi dari pendidikan. Dengan cerdas, filsuf Indonesia terkemuka Driyarkara (1978), mendefinisikan pendidikan sebagai upaya memanusiakan manusia muda.

Karena itulah kegiatan disekolah diarahkan untuk membuat siswa menjadi manusia seutuhnya. Namun berdasarkan pengalaman selama ini, para manusia muda ini selama berbulan-bulan mendatang ini hanya dididik untuk menghapalkan rumus-rumus dan latihan soal.

Pelajaran humaniora dipangkas demi memberi waktu yang lebih banyak untuk enam mata pelajaran yang diujikan dalam UN. Mereka juga dibebaskan dari kegiatan ekstra kulikuler terutama olah raga dan seni yang dianggap tidak akan membantu mereka dalam tampil prima dalam UN bahkan hanya akan mengganggu persiapan ujian.

Yang lebih celaka lagi kalau mereka juga 'diarahkan' untuk bersaing secara tidak sehat bahkan oleh orang tua sendiri untuk rajin mencari informasi soal adanya bocoran soal atau 'dilatih' bagaimana membantu teman yang kurang demi nama baik sek olah seperti kasus Alif tahun lalu.

Apabila gambaran semester terakhir dari tiap satuan pendidikan seperti ini, para pemangku kebijakan pendidikan sebenarnya sedang menjauhkan para siswa dari esensi sekolah.

Para pemangku kepentingan harus mulai melihat bahwa ujian sebenarnya hanya sebagian kecil dari assessment. Mensakralkan UN sama saja kita masih belum bergerak dari paradigm 'assessment of learning' (pengujian hasil pembelajaran) ke 'assessment for learning' (pengujian untuk pembelajaran) (Chappuis, 2002).

Pada paradigma yang pertama, para siswa diuji sejauh mana kemampuan mereka menyerap materi pembelajaran. Ujian ini juga akan melihat sejauh mana para guru berhasil dalam mengajar para siswa.

Tentu paradigm ini ada baiknya, akan tetapi tanpa disadari para pemangku kepentingan lebih mementingkan ujiannya dan bukan pembelajarannya. Padahal sekolah adalah lembaga pembelajaran, bukan lembaga pengujian. Karena itulah, paradigma kedua harus lebih dikedepankan.

Pada paradigma pengujian untuk pembelajaran, siswa menyadari bahwa lulus ujian bukanlah tujuan dari keberadaan mereka di sekolah.

Ujian digunakan sebagai sarana untuk belajar dan bertumbuh menjadi manusia dewasa dengan segala aspeknya: intelektual, spiritual, jasmani, dan social sedangkan UN jelas hanya akan menguji aspek intelektual siswa.

Agenda perubahan

Tanpa kesadaran pemerintah bahwa praktek UN selama ini telah merusak suasana sekolah sebagai institusi pembelajaran akan sulit untuk membuat perubahan. Perubahan bisa terjadi apabila kedigdayaan rejim UN dikurangi.

Memang patut dihargai bahwa pemerintah sudah mengurangi kengototan mereka dengan membuat komposisi nilai Unas 60% dari semula 100% untuk penentuan kelulusan.

Akan tetapi hal itu tidak akan cukup kalau tidak diikuti langkah perubahan desain UN yang menghindarkan siswa dari sistem belajar yang instan untuk mempersiapkan ujian (Widiatmo, 2009).

Mengingat hasil UN juga digunakan sebagai nilai penerimaan (admission) pada level pendidikan diatasnya, panitia penerimaaan siswa baru tidak boleh menggunakan hasil UN sebagai satu-satunya ukuran untuk menerima siswa baru.

Sekolah harus memberikan proporsi yang wajar untuk menerima siswa berprestasi pada aspek yang lain seperti olahraga dan kesenian. Dengan demikian seorang siswa yang bagus dalam bermain bulutangkis tetapi has il UNnya kurang bagus tetap memiliki kesempatan untuk memperoleh kursi di sekolah pilihan mereka.

Dengan sistem yang demikian, seorang siswa atlit akan terus berlatih keras walaupun dia berada dalam kelas akhir di sekolahnya. Para kepala daerah juga harus menyadari bahwa nilai UN bukanlah cerminan keberhasilan atau kegagalan mereka dalam membangun kualitas pendidikan didaerahnya sehingga menghalalkan segala cara untuk meraih peringkat tertinggil.

Janganlah egoisme pemimpin untuk membangun politik pencitraan mengalahkan kepentingan para siswa akan pendidikan yang benar. Untuk itu pengumuman dan pemberian penghargaan pada 10 besar nilai UN secara besar-besaran dari semua level kiranya tidak perlu dilakukan.

Pembuatan peringkat jelas pratik yang tidak mendidik dan cenderung mendorong perilaku tidak jujur. Bila semua pemangku kepentingan sepakat untuk meniadakan pendewaan terhadap UN, semua siswa yang sekarang berada pada tingkat terakhir akan menikmati semester terakhir mere ka dengan nyaman. Mereka pun akan menyongsong UN dengan gembira.

*Penulis adalah Dosen Unika Widya Mandala Surabaya, sedang S3 di Ohio State University


Sumber : detiknews.com
Penulis :
Yohanes Nugroho Widiyanto
673 Cuyahoga Cr-Columbus, Ohio
nugroho1971@gmail.com
+16148436272

Pro dan Kontra Sehubungan dengan Rencana Masuknya Perguruan Tinggi Asing (PTA)


Akankah dengan masuknya Perguruan Tinggi Asing (PTA) maka dunia pendidikan kita akan mengalami nasib seperti bangkrutnya perusahaan lokal karena tidak mampu bersaing dengan produk China yang secara bebas membanjiri pasar lokal kita?

Pro dan kontra sehubungan dengan
 rencana internasionalisasi pendidikan tinggi (higher education) yang membuka pintu dan peluang kerjasama pendirian perguruan tinggi asing di Indonesia sebagai wujud penyejajaran perguruan tinggi dalam pergaulan internasional telah ramai diperbincangkan di media dan di forum komunikasi pendidikan lainnya.

Seperti yang tercantum dalam Rancangan Undang-Undang Pendidikan Tinggi (RUU PT), Pasal 32 RUU PT tersebut menyatakan bahwa Internasionalisasi Pendidikan Tinggi dilaksanakan melalui; penyelenggaraan pembelajaran yang bertaraf internasional; Kerja sama internasional antara lembaga penyelenggara pendidikan tinggi Indonesia dan lembaga penyelenggara pendidikan tinggi negara lain; dan penyelenggaraan pendidikan tinggi oleh lembaga penyelenggara pendidikan tinggi negara lain.

Pada dasarnya, pasal ini lahir dengan harapan, yaitu pembentukan masyarakat intelektual yang mandiri; pembukaan wawasan pada mahasiswa sebagai bagian dari masyara kat internasional dan pemajuan nilai-nilai dan budaya bangsa Indonesia dalam pergaulan internasional.

Kontroversi dan ketakutan yang berlebihan seputar pemberlakuan RUU PT tersebut pun muncul karena banyak kalangan menilai RUU PT terlihat menyerupai UU BHP dan cenderung meliberalisasi pendidikan tinggi, dan tanpa disadari program ini kemudian akan berubah menjadi komoditas bisnis.

Bahkan, internasionalisasi pendidikan tinggi dalam sebuah pertemuan oleh mantan Wamendiknas, Fasli Jalal diibaratkannya pisau bermata dua yaitu dipandang sebagai kebijakan UNESCO adalah positif dan menjadi pendorong bagi tiap perguruan tinggi kita untuk bisa bersaing dalam kancah persaingan global dan bermanfaat besar bagi ilmu pengetahuan, pembangunan sosial dan ekonomi, dan juga dapat melukai anak-anak bangsa.

Dan berbagai pihak termasuk Komnas Pendidikan pun menilai dari sisi lain, akan semakin menjauhkan akses pendidikan tinggi dari rakyat menengah ke bawah dan akan menimbulkan ancaman bagi eksistensi kekayaan budaya Nasional, Indonesia justru akan kehilangan keunikan pelajaran mengenai buday a Indonesia dan mahasiswa asing pun tidak dapat mempelajari keaslian Indonesia.

Penolakan besar-besaran juga muncul dari asosiasi perguruan tinggi swasta menyusul adanya rencana kebijakan yang memperbolehkan Perguruan Tinggi Asing masuk ke Indonesia tersebut akan mengancam eksistensi pendidikan tinggi terutama perguruan tinggi swasta (PTS) di dalam negeri.

Tidak heran karena pada kenyataan terjadi bahwa banyak perguruan tinggi di negeri ini menghasilkan sarjana yang sepertinya tidak pernah kelihatan kuliah tiba-tiba diwisuda dengan embel-embel gelar yang menyertai depan dan belakang namanya. Perguruan tinggi seperti inilah yang nantinya akan tergilas oleh cara kerja pendikan global masa mendatang.

Era globalisasi pendidikan

Menghadapi persaingan pasar global sekarang ini, persoalan dan dinamika pendidikan nasional telah menjadi perhatian mendasar bagi pemerintah, sektor swasta maupun masyarakat pada umumnya.

Pada era globalisasi perkembangan ilmu dan teknologi yang pesat menuntut munculnya beragam jenis dan kualitas produk yang lebih kompetitif sesuai dengan kebutuhan masyarakat global (globally needed).

Hal tersebut tidak hanya berlaku dalam dunia ekonomi bisnis tetapi juga dalam organisasi non-profit seperti organisasi pendidikan sabagai wadah pembentuk sumber daya manusia yang unggul di masa depan.

Oleh karena itu membangun internasionalisasi pendidikan tinggi telah menjadi bentuk kesadaran di semua negara di dunia sebagai upaya meningkatkan kapasitas pendidikan agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat di banyak Negara.

Pendapat beberapa pakar pendidikan bahwa dalam menghadapi kompetisi sosial ekonomi global yang pada dasarnya adalah rekayasa ekonomi yang menempatkan manusia dalam era s erba keterbukaan, sebagai kuncinya adalah tenaga manusia yang handal yang mampu berkompetisi di tengah-ditengah masyarakat yang kompetitif.

Amerika Serikat melalui Presiden Barack Obama ketika berkunjung ke Indonesia, November 2010 telah menandatangani suatu kesepakatan kemitraan bidang pendidikan tinggi dengan pemerintah Indonesia.

Dalam perjanjian kemitraan tersebut, Amerika akan membantu meningkatkan mutu pengajaran dari tingkat pendidikan dasar hingga perguruan tinggi sebagai salah satu bentuk membangun jejaring internasionalisasi bidang pendidikan.

Demikian pula negara-negara Uni Eropa yang telah lama menyadari bahwa ke depan tantangan global akan semakin besar dan pendidikan, ilmu pengetahuan dan penelitian akan menjadi sebuah urat nadi. Eropa dengan keterikatan dalam Perjanjian Bologna tentang penyetaraan visi, misi dan jenjang pendidikan, mengharuskan setiap Negara, termasuk Negara-negara persemakmuran mengirimkan para pelajarnya untuk belajar di luar negeri (study abroad) sebagai konsep internasionalisasi pendidikan mereka. Hasilnya, pendidikan mereka bisa menjadi pendorong kekuatan bidang sosial ekono mi negaranya masing-masing.

Dan karena mereka menyadari bahwa dinamika pertumbuhan ekonomi dunia pada masa lalu yang dikuasai oleh negara-negara dari benua Amerika dan Eropa kini terlihat bergeser ke Asia, di depan mata Asia sebagai tantangan besar ke depan sehingga merasa perlu berpartner dengan perguruan tinggi di Asia sebagai wujud pembaharuan menuju tantangan globalisasi dunia ilmu pendidikan dan penelitian.

Seperti yang dilansir sebuah media bahwa pada acara Konferensi Pendidikan Internasional "Going Global 4" yang digelar British Council di Queen Elizabeth II Center London tahun 2010 lalu, negara-negara Eropa khususnya Inggris, sedang berusaha memetakan potensi Indonesia untuk kepentingan pelaksanaan kolaborasi internasionalisasi pendidikan tinggi.

Universitas Indonesia, UGM dan ITB adalah PT dari 11 universitas negeri dan swasta di Indonesia yang ingin menempatkan diri sebagai bagian dari kelompok universitas yang go international serta sebagai Universitas Riset Kelas Dunia tidak menyia-nyiakan peluang tersebut dan terpilih menerima dana awal pengembangan kemitraan dengan University of Newcastle dalam kerja sama program bidang pendidikan dan penelitian (Kompas.com).

Kita semua berharap, Internasionalisasi pendidikan tinggi harus menjadi momentum yang tepat dalam menghasilkan lulusan dengan kualifikasi internasional yang bisa bersaing dengan lulusan dari berbagi universitas di seluruh belahan dunia.

Tentunya, dalam praktek internasionalisasi pendidikan tinggi ini mental sumer daya manusianya harus siap dari segala perubahan dan dengan tetap tidak kehilangan jati diri dan tidak meninggalkan kekayaan nilai-nilai budaya leluhur yang kita miliki.


Sumber : detiknews.com
Penulis :
Andi Iqbal Burhanuddin
Jl. Sunu FX-5 Makassar
iqbalburhanuddin@yahoo.com
0811441491

Minggu, 22 Januari 2012

Burung Nazar yang Terluka


Burung nazar itu terluka. Dia murka. Dia mematuki siapa saja yang menurutnya telah membuatnya terluka, termasuk para burung nazar di koloninya. Seekor burung yang sedang bertengger di puncak pohon, disambarnya hingga roboh ke tanah. Ya, burung yang naas itu pun dipatuki sampai terbuka dada dan perutnya, hingga nampak jelas semua jerohannya.

Tak puas dengan satu korban, burung nazar pun menendang kawannya yang kurus hingga terjengkang. Si kurus mengaduh seraya mengumpat si nazar sebagai burung yang tak tahu adat. Tak cuma si kurus dan burung di pucuk pohon yang kesemuanya berkelamin jantan, nazar pun mencengkeram seekor nazar betina yang dulu kerap mencari makan bersamanya. Tak puas dengan korban-korban yang telah berjatuhan, si nazar itu pun mematuki pokok pohon rindang tempatnya bernaung hingga rontok daun-daunnya, sampai layu daun-daunnya.

Tentu saja, penguasa pohon itu yang tak lain adalah raja nazar tak tinggal diam. Dia marah, tapi tak bisa berbuat apa-apa. Mungkin karena menyadari betapa selama ini penghuni pohon juga berlaku tak adil terhadap nazar yang sedang murka. Besok si raja akan mengumpulkan semua warga nazar. Dia tak hanya ingin menyelamatkan para nazar yang sudah terluka, tapi si raja juga ingin melindungi pohon tempat warganya bernaung.

Lantaran dia sedang murka, selanjutnya kita sebut saja dia si nazar murka. Ya, si murka kini bagai teroris bengis yang siap melukai penghuni sekaligus pohon tempat bernaung para nazar yang pernah menjadi koloninya. Dia datang bagai hantu, mematuki saat hari gelap, lantas pergi. Begitu berkali-kali.

Nazar murka memang telah lepas kendali dan mengabaikan kebiasaannya selama ini sebagai seekor burung nazar yang sangat jarang menyerang mangsa yang masih sehat. Selama ini ia menyerang mangsa lain yang sedang terluka atau kesakitan.

Dengan tembolok yang penuh persediaan makanan, si nazar murka leluasa terbang ke mana ia suka dan tak tergantung sama nazar bekas kawan-kawannya yang kini ia musuhi. Nazar murka yang telah belajar pengalaman dari para nazar pendahulunya, telah memiliki cara dan siasat untuk mencari tempat persembunyian yang aman. Persembunyian di seberang lautan, adalah tempat persembunyian paling aman. Begitulah yang diajarkan para nazar yang telah berkhianat terhadap kaumnya.

Nazar murka, dari tempat persembunyiannya senantiasa waspada. Matanya nyalang mengamati setiap gerakan kawan-kawannya di pohon itu, pohon yang dulu pernah dia besarkan dengan cara menghimpun bekal sebanyak-banyaknya untuk para penghuni pohon. Sekilas dia memang baik, karena dengan ketampanannya dia menjadi serupa pelindung dan pemberi makan semua penghuni pohon. Tapi di balik penampilannya yang flamboyan, dia biasa juga bertindak deksura dengan menghalalkan segala cara dalam mengumpulkan bekal, tak peduli tindakannya bakal menyengsarakan para penghuni hutan.

Ya, ya.. menurut pengakuan nazar murka, dirinya memang pantas marah. Kepada penghuni hutan lainnya di tempat persembunyiannya, nazar murka berkicau bahwa dirinya telah didzolimi justru oleh kaumnya sendiri.

Di tempat persembunyiannya, nazar murka kerap berlinangan air mata. Teringatlah dia akan kenangannya ketika semua nazar memuji-muji dia. Karena kehebatannya menghimpun bekal dan membagikannya untuk para nazar. Atas kemampuannya itulah,  kaumnya pun menempatkan dia di tempat yang terhormat.

Kepada semua penghuni hutan persembunyian, nazar murka selalu bilang bahwa dirinya adalah korban rekayasa para nazar senior yang ingin tetap nampak bersih penampilannya. Makanan yang dia serahkan kepada para seniornya, setelah menjadi kotoran justru dilemparkan kepada muka nazar murka.

Nazar murka masih ingat awal kejadian yang membuatnya terusir pergi dari koloni nazar di pohon itu. Nazar ingat, itu terjadi di hari Senin siang. Dia menemui para seniornya di sebuah pohon rindang yang dihuni oleh bermacam-macam burung. Lepas senja, nazar murka pun diminta untuk terbang ke seberang lautan lantaran koloni burung-burung lain sudah mencium kejahatan yang dilakukannya bersama para nazar lain sekoloninya. Malamnya, dari tempat persembunyiannya Nazar mendengar, dirinya telah disebratkan dari koloninya sendiri dan tidak berhak lagi mendiami dahan terhormat yang dulu menjadi tempatnya bertengger.

Semenjak itulah, si nazar murka jadi bulan-bulanan kaumnya dan seluruh penghuni hutan. Nazar dituding telah rakus memangsa buruan. Atas tuduhan ini, Nazar murka pun menjawab, betapa selama ini dirinya hanya jadi pesuruh bagi para nazar senior. Semua yang dia kerjakan adalah semata-mata untuk kemulyaan senior-seniornya dan juga pohon yang dihuni oleh semua nazar di pohon itu.

Tapi apa balasannya? Setelah praktik yang dia lakukan bersama seniornya itu tercium oleh penghuni hutan lainnya, para seniornya justru mengorbankan dirinya dan memintanya pergi jauh-jauh dari pohon tempatnya bernaung. Tentu saja, nazar murka berang tak kepalang. Dia pun mematuki mereka yang telah melukai dirinya.

Kini nazar murka tak tenang hidupnya. Meski bekal di temboloknya telah penuh, kendati tempat persembunyiannya telah aman dan nyaman, tapi dia tahu, suatu waktu dia bisa juga menjadi mangsa bagi nazar lainnya.

Sumber : kompas.com

Tips Belajar Efektif


Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat.

Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon.

Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur, yang dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh pelajar (respon) harus dapat diamati dan diukur.


Tips Belajar Efektif

Setiap orang memiliki gaya belajar berbeda-beda. Ada yang bergaya belajar verbal, visual, atau kinestetik. Masing-masing gaya tersebut memiliki karakteristik berbeda. Berikut ini langkah-langkah supaya kita bisa belajar secara efektif :

1. Kenali gaya belajar kita. Renungkan, apakah selama ini kita cenderung mudah mengingat sesuatu melalui verbal, gambar (visual), atau kinestetik. Bila tipe verbal, perbanyak belajar melalui membaca atau mendengarkan. Bila tipe visual, perbanyaklah belajar menggunakan bantuan gambar-gambar. Sementara bila tipe kinestetik, lakukan belajar sambil melakukan (berbuat).

2. Berpikirlah positif. Yakinlah, kita mampu menyelesaikan semua pelajaran dengan baik. Jangan menyalahkan diri sendiri dan merasa bodoh. Perasaan tersebut justru akan menjadi beban dan mengganggu konsentrasi belajar.

3. Latih konsentrasi. Belajar tidak ditentukan lamanya waktu, tapi kualitas tingkat konsentrasi. Untuk melatih hal itusetiap hari biasakan 5-10 menit untuk belajar. Semakin lama tingkatkan durasi waktunya.

4. Kontinyu. Jangan belajar hanya saat akan menghadapi ujian. Biasakan belajar secara rutin. Sesuatu yang dibaca berulang-ulang pasti akan lebih mudah diingat.

5. Gunakan teknik-teknik menghafal. Misalnya, membuat singkatan dengan istilah yang mudah diingat. Model itu disebut jembatan keledai atau kaitkan konsep dengan gambar tertentu yang lebih mudah diingat.

6. Buat catatan singkat pada kertas kecil untuk memudahkan mengingat.

7. Berdoalah. Hakikatnya, hal itu melatih konsentrasi dan menumbuhkan keyakinan diri sebelum melakukan sesuatu.

Apakah saudara mempunyai Tip lain, maka balaslah melalui Blog ini. Selamat belajar, semoga sukses. 

M Nuh: Tujuan Utama Pendidikan adalah Perbaikan Standar Kehidupan


Tujuan utama pendidikan dan kebudayaan adalah memperbaiki standar kehidupan manusia. Perbaikan ini sedikitnya meliputi tiga bidang kehidupan, yakni ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Hal ini diungkapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh pada Sidang Umum UNESCO yang berlangsung di Paris, Prancis sejak 25 Oktober hingga 5 November mendatang.

Dari sisi ekonomi, kata M Nuh, peningkatan produktivitas dapat dilakukan melalui pengajaran dan pembelajaran sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

“Untuk bidang sosial, pendidikan dan budaya dapat menjadi upaya membangun kehidupan yang damai dengan menanamkan konsep yang selaras dengan masyarakat sekitar. Sementara dari sisi lingkungan, dapat diterapkan gaya hidup sehat dengan konsep selaras dengan alam,” ujar M Nuh seperti dikutip dari siaran pers yang diterima okezone, Sabtu (29/10/2011).

Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) ini mengungkapkan, setiap bidang kehidupan tersebut harus saling bergantung satu sama lain. Misalnya, lanjut M Nuh, sangat mustahil bagi suatu negara untuk makmur secara ekonomi ketika negara tersebut masih memiliki masalah sosial, seperti konflik rasial.

Dia menyebutkan, makna toleransi harus dipahami dengan baik. Pasalnya, saat ini toleransi dianggap sebagai salah satu unsur paling penting kreativitas, selain talenta dan teknologi.

“Tidak hanya bersikap toleran, tapi kita juga perlu toleran untuk membuka pikiran, ekspresi, serta berbagai ide baru. Sebab, hal ini akan memancing penemuan baru, rancangan bisnis, dan solusi dari beragam permasalahan yang ada di dunia,” kata mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Selain toleransi, tambahnya, kejujuran menjadi nilai yang turut berperan penting dalam pembangunan sebuah bangsa dan negara. “Pentingnya toleransi dan kejujuran merupakan kebutuhan pendidikan karakter yang menjadi bagian dari kurikulum sekolah. Nilai-nilai tersebut tertanam dalam tiap mata pelakaran dan diajarkan pada semua tahap pendidikan, terutama sejak pendidikan dasar,” tuturnya.

Pada kegiatan tahunan ini, terdapat agenda pemilihan pimpinan eksekutif badan PBB yang berkonsenterasi dalam bidang pendidikan, sosial, dan budaya tersebut. Perwakilan Indonesia, yakni M Nuh diusulkan untuk menjadi pimipinan dengan masa jabatan lima tahun tersebut.(rhs)
Sumber: okezone.com

SNMPTN 2012 Sediakan 615.715 Kursi

Berdasarkan hasil rapat Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) di Jakarta pada 16 Oktober 2011 lalu, para Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dibawah koordinasi Ditjen Pendidiikan Tinggi Kemdikbud memutuskan untuk kembali menggelar Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2012.

Ketua Panitia SNMPTN 2012, Akhmaloka mengatakan, SNMPTN tahun ini akan tetap dilaksanakan melalui dua jalur. Pertama, jalur ujian tertulis dan/atau ketrampilan. Kedua, jalur undangan berdasarkan penjaringan prestasi akademik.

"Akan tetapi, ada beberapa PTN yang menyediakan jalur mandiri. Komposisi di dalam SNMPTN tahun ini adalah penerimaan melalui jalur SNMPTN sebesar 60 persen, dan 40 persen sisanya melalui jalur mandiri," ungkap Akhmaloka di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Kamis (19/1) malam.

Rektor ITB tersebut menjelaskan, SNMPTN jalur undangan berdasarkan prestasi akademik (nilai rapor) dilatarbelakangi atas pemikiran bahwa sekolah (SMA/SMK/MA/MAK) sebagai satuan pendidikan. Serta, para guru sebagai pendidik diyakini selalu menjunjung tinggi kehormatan dan kejujuran sebagai bagian dari prinsip pendidikan karakter.

"Sekolah dengan demikian dapat memberikan penghargaan dan kepercataan melakukan seleksi awal calom mahasiswa yang berprestasi dan diharapkan dapat menyelesaikan pendidikan tinggi dengan baik. Hasil Ujian Nasional (UN) digunakan sebagai evaluasi akhir terhadap kelulusan di Jalur Undangan dan Jalur Tertulis," jelasnya.

Mengenai daya tampung, Akhmaloka menyebutkan SNMPTN 2012 ini memiliki daya tampung 615.715 kursi. Rinciannya, Jalur Undangan sebanyak 46.674 kursi dan Jalur Ujian Tertulis sebanyak 119.041 kursi. "Ini hanya gambaran saja. Karena daya tampung SNMPTN 2012 ini juga masih menunggu informasi dari masing-masing perguruan tinggi," imbuhnya.

Biaya pendaftaran SNMPTN Jalur Undangan tahun 2012 sebesar Rp 175.000 per pelamar. Biaya pendaftaran SNMPTN Jalur Ujian Tertulis/Ketrampilan tahun 2012 sebesar Rp 150.000 per peserta untuk kelompok IPA dan IPS. Sedangkan untuk kelompok IPC (IPA+IPS) sebesar Rp 175.000 dan untuk ujian ketrampilan sebesar Rp 150.000.

"Untuk ujian ketrampilan, dibayarkan pada saat peserta mengikuti ujian ketrampilan di PTN penyelenggara," tambahnya.

Untuk diketahui, jadwal pendaftaran SNMPTN 2012 Jalur Undangan dimulai 1 Februari - 8 Maret 2012. Pengumuman hasilnya pada 25 Mei 2012, sedangkan registrasi mahasiswa baru pada 12-13 Juni 2012. Sementara jadwal pendaftaran SNMPTN 2012 jalur ujian tertulis/ketrampilan pada 10 - 31 Mei 2012. Pelaksanaan ujian tertulis pada 12 - 13 Juni 2012. Ujian Ketrampilan dilaksanakan pada 14 - 15 Juni 2012.

Tata cara pendaftaran dapat diakses melalui laman resmi http://www.snmptn.ac.id. "Pengumumannya hasil semuanya pada 7 Juni 2012 mendatang," imbuhnya.

Akhmaloka menambahkan, estimasi peserta SNMPTN 2012 berdasarkan data pelaksanaan SNMPTN tahun-tahun sebelumnya menunjukkan adanya kenaikan jumlah peserta sekitar 10 - 15 persen dalam 4 tahun terakhir. Disebutkan, estimasi jumlah peserta tahun 2012 dirincikan jalur undangan 250.000 peserta dan jalur ujian tertulis 600.000 peserta. "Sedangkan estimasi jumlah peserta Bidik Misi sebanyak 85.000 peserta," sebutnya. (Cha/jpnn)

Menpan-RB : Negara Bisa Bangkrut Gara-gara PNS

Pemerintah pusat dan daerah harus serius melakukan efisiensi dalam berbagai hal. Diantaranya penghapusan honor-honor fiktif dan efisensi pengadaan barang dan jasa. Untuk pengadaan barang dan jasa, pemerintah harus melaksanakan e-procurement agar bisa menghemat anggaran 10 – 12 persen.

"Kalau semua kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dapat melaksanakan efisiensi (penghapusan honor fiktif dan pengadaan barang/jasa), dana APBN yang bisa dihemat akan sangat besar," ungkap Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Azwar Abubakar di Jakarta, Sabtu (21/1).

Politisi PAN ini meminta seluruh kementerian/lembaga serta pemda membentuk Lembaga Pengadaan Barang dan Jasa Sistem Elektronik (LPSE). Disamping melakukan tender secara elektronik dan secara keseluruhan melaksanakan e-government.

"Kalau sudah hemat anggaran, otomatis dana pemerintah untuk membayar remunerasi cukup tersedia. Sebab, untuk membayar remunerasi butuh dana yang sangat besar," ucapnya.

Dia memberikan gambaran, jika PNS di seluruh instansi pemerintah pusat dan daerah diberikan tunjangan kinerja, diperlukan anggaran sekitar Rp 250 triliun per tahun. Karena itu, untuk tahap pertama tunjangan kinerja diberikan 30 – 40 persen, dan dilakukan secara bertahap.

"Bisa dibayangkan betapa besarnya anggaran remunerasi itu. Makanya sikap profesionalisme PNS sangat dibutuhkan. Kalau kinerja buruk, dan ratusan triliun harus dikeluarkan untuk membayar PNS, bisa-bisa negara bangkrut," tandasnya.(esy/jpnn)

Lionel Messi Mencetak Hat-Trick


Lionel Messi mencetak hat-trick saat Barcelona bertandang ke Malaga pada lanjutan Liga BBVA, Minggu (22/1). Peraih Ballon d'Or tiga kali berturut-turut ini mengantarkan Barca -sebutan Barcelona- unggul 4-1 atas tim tuan rumah.

Tiga gol Messi tercipta pada menit ke-33, 51, dan 82. Gol tambahan kemenangan Barca disumbang Alaxis Sanchez pada menit ke-48. Sementara satu-satunya gol balasan bagi Malaga di Rondon, empat menit sebelum laga berakhir.

Di babak pertama, Messi membawa Barca unggul 1-0 setelah mendapatkan umpan matang dari Adriano dari sisi sayap kiri. Tanpa kawalan, pemain berkebangsaan Argentina itu dengan muda menyundul bola ke gawang Malaga. Skor ini bertahan hingga turun minum.

Dengan modal kemenangan 1-0, di babak kedua anak asuhan Pep Guardiola ini bukannya mengendorkan serangan. Terbukti, hanya dalam waktu lima menit, dua gol tercipta. Sanchez memanfaatkan bola rebound setelah tendangan Thiago Alcantara tak mampu ditangkap sempurna penjaga gawang Malaga, Wilfredo Caballero.

Messi akhirnya menutup gol ketinganya setelah mendapatkan umpan dari Pedro. Dengan aksi individunya melewati dua pemain lawan, Messi melakukan penetrasi ke kota penalti. Dengan tendangan yang menyusur tanah, bola kembali bersarang ke gawang Malaga.

Randon memperkecil kekalahan Malaga setelah memanfaatkan kesempatan dari ruang sempit yang tidak mampu dihalau Valdes. Skora 4-1 terus bertahan hingga wasit meniup peluit panjang. (awa/jpnn) 

Nilai UN ditolak sebagai Satu-satunya Syarat Lolos SNM PTN


Panitia pusat seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNM PTN) menolak menggunakan nilai ujian nasional (unas) sebagai satu-satunya acuan untuk menerima mahasiswa baru. Sistem penerimaan mahasiswa tahun ini dipastikan tetap sama dengan tahun sebelumnya. 

Sekretaris SNM PTN Prof Rochmat Wahab mengatakan, nilai unas selama ini memang dijadikan prasyarat masuk PTN. Siswa yang tidak lulus unas tidak bisa mendaftar ke universitas negeri meski dinyatakan sudah diterima lewat jalur undangan. "Selama ini, (nilai) unas merupakan prasyarat menjadi peserta SNM PTN. Tetapi, untuk lolos tidaknya, tetap harus tes tulis," katanya kemarin (21/1).

Pertimbangannya, terang dia, validitas hasil unas hingga kini masih diragukan mengingat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kerap merilis wilayah yang tingkat kejujurannya rendah. Menurut dia, nilai siswa Jogja yang masuk kategori tinggi tingkat kejujuran tidak bisa dibandingkan dengan nilai siswa dari wilayah yang masuk daftar hitam.

Selain itu, sering dijumpai siswa lulus unas dengan nilai tinggi di suatu daerah, tetapi ternyata prestasinya tidak berbanding lurus ketika mendaftar di SNM PTN. Karena itu, Rochmat mengatakan, panitia menetapkan nilai unas hanya digunakan pendataan siswa yang lulus untuk mendaftar SNM PTN. "Kalau tidak lulus unas, ya tidak boleh daftar SNM PTN. Tapi, kalau lulus, silakan ikut ujian dulu," tegas dia.

Menurut dia, calon mahasiswa tetap harus mengikuti ujian, baik yang lewat jalur undangan maupun ujian tertulis. Adapun pendaftaran jalur undangan berlangsung pada 1 Februari hingga 8 Maret 2012. Proses seleksi dilaksanakan mulai 9 Maret hingga 15 Mei 2012. Lalu, hasilnya diumumkan pada 25 Mei mendatang.

Peserta SNM PTN jurusan IPA atau IPS membeli formulir seharga Rp 150 ribu, sedangkan formulir jurusan IPC Rp 175 ribu. Khusus peserta jalur undangan digratiskan dari biaya formulir pendaftaran. Bahkan, meski nanti tidak lulus, ketika akan mendaftar jalur ujian tulis maupun mandiri, mereka digratiskan dari biaya membeli formulir. "Anggaran SNM PTN tahun ini sekitar Rp 170 miliar," terang dia.

Siswa yang lolos jalur undangan harus melakukan daftar ulang pada 12"13 Juni 2012.  Sedangkan jadwal pendaftaran SNM PTN ujian tulis dilangsungkan mulai 11 Maret hingga 30 Mei dan seleksi dihelat pada 12"13 Juni 2012. "Daftar ulang calon mahasiswa yang diterima di jalur undangan sengaja dibarengkan dengan jadwal seleksi ujian tulis untuk melihat keseriusan yang bersangkutan," terang pria yang juga rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu.

Dalam penerimaan mahasiswa baru, UNY juga membuka jalur mandiri. Sesuai dengan ketentuan, komposisinya terdiri atas 40 persen jalur mandiri serta 60 persen jalur undangan dan ujian tulis. "Kuota sekitar 6.300 kursi," imbuh dia.

Sementara itu, Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof Sunaryo Kartadinata saat ditemui di UNY menuturkan, secara prinsip format penerimaan mahasiswa UPI tidak jauh berbeda dengan kampus lain. Kuota UPI untuk mahasiswa baru mencapai 4 ribuan kursi. Para calon mahasiswa akan diseleksi lewat jalur undangan maupun ujian tulis. "Memang ada penurunan kuota jika dibandingkan dengan tahun lalu, terkait rasio dosen yang ada," tutur dia. 

Selain itu, UPI akan menghelat ujian mandiri jika ada kursi yang tersisa. Dia mengatakan tidak mematok kuota tertentu untuk mahasiswa jalur itu. "Tidak harus sekian persen, disesuaikan dengan kebutuhan," ujar dia. (sit/jpnn/c11/agm)

Intel Kembali Luncurkan Prosesor Telepon Pintar


Produsen prosesor terbesar di dunia, Intel kembali mencoba merambah pasar prosesor telepon pintar yang selama ini dikuasai ARM.

Didukung Motorola dan Lenovo, Intel mengeluarkan "Medfield", yang diklaim bakal memberikan pengalaman baru bertelepon dan lebih hemat baterai.

Masuknya kembali Intel ke pasar prosesor smartphone diungkapkan Mike Bell, Intel Ultra Mobility Group General Manager, pada BBC, saat gelaran Consumer Electronics Show (CES) di Las Vegas, Rabu (11/1).

Disebutkan, Lenovo menjadi vendor pertama yang mengeluarkan ponsel berbasis Medfield di Tiongkok pada Juli nanti. Sementara rilis ponsel Medfield Motorola diharapkan pada semester kedua, kemudian disusul handset Medfield seri lain pada tahun ini juga.

Meski berukuran tak lebih dari ujung jari orang dewasa, Medfield mampu mengintegrasikan CPU, RAM, memori internal dan grafis dalam satu chip. Ini bisa terjadi karena Medfield diproduksi menggunakan teknologi ultra kecil, 32 nanometer sehingga lebih hemat baterai.

"Daya tahan baterai di platform Medfield memang bukan yang terbaik, tapi teknologinya lebih maju," tambah Bell. Intel sempat menguji coba kekuatan baterai di Medfield dengan membuat prototipe handset sendiri. Diketahui, dengan menggunakan prosesor ini, waktu bicara bisa sampai 8 jam dalam jaringan 3G.

Sementara untuk pengambilan video 1080 piksel mencapai 6 jam, dan tahan 5 jam digunakan terus-menerus untuk browsing dalam jaringan 3G. "Takkan ada masalah baterai di platform Medfield," klaim Bell. Kedepannya Medfield diharapkan bisa digunakan untuk prosesor tablet.

Prosesor smartphone Intel pertama dikenalkan pada ajang CES 2010 dengan menggandeng LG sebagai produsen ponsel. Namun entah kenapa hingga kini, ponsel berbasis Intel Atom tersebut tak kunjung dipasarkan LG. (pra/jpnn)

Senin, 16 Januari 2012

Cara Aman Menyimpan Daging Sapi


Daging sapi memang merupakan salah satu jenis makanan yang disukai oleh banyak orang dan mengandung banyak gizi dan vitamin. Daging sapi pun juga termasuk jenis makanan yang bisa dikombinasikan untuk berbagai macam olahan yang enak dan lezat serta tahan lama. Agar mendapatkan hasil olahan maksimal, perhatikan cara menyimpan daging sapi.

"Yang sering menjadi masalah bagi banyak orang adalah penyimpanan daging sapi yang tepat, agar tak kehilangan jus-nya dan tetap enak dimakan," ungkap Wanda Gunawan, Executive Sous Chef InterContinental Jakarta MidPlaza kepada Kompas Female, dalam acara Wagyu Beef Sunday Brunch di Java Restaurant, Hotel InterContinental MidPlaza, Minggu (15/1/2012) lalu.

Menurut Chef Wanda Gunawan, suhu punya pengaruh penting dalam penyimpanan daging sapi, yang berdampak pada kesegaran juga keawetan daging.  "Suhu yang paling optimal untuk menyimpan daging adalah suhu minus satu sampai satu derajat celcius," bebernya.

Hindari menyimpan daging sapi dalam suhu lima derajat celsius atau lebih. Karena suhu ini akan bisa merusak daging dan memungkinkan daging bisa terkontaminasi dengan berbagai bakteri yang ada di dalam lemari pendingin juga udara luar. Lima derajat merupakan suhu optimal bakteri untuk berkembang biak dan "meracuni" daging.

Tempat terbaik untuk menyimpan daging adalah chiller dan bukan di freezer. "Sebelumnya daging ini harus dibungkus dengan plastik wrap agar tidak terkontaminasi," tambahnya.

Freezer memang harus dihindari untuk media penyimpanan daging sapi. Ketika disimpan dalam keadaan beku, daging tak lagi segar dan menjadi lebih kering. Jika daging terlalu beku, jus pada daging akan keluar menyatu dengan mencairnya es yang ada pada daging beku tersebut. Inilah yang membuat daging tidak segar, tidak juicy, dan kualitasnya menurun. "Dan yang terburuknya, daging berbau asam," pungkasnya.

Berita Kompas

Mengapa Anak Sulit Makan?


Banyak faktor penyebab sulit makan pada si kecil. Bukan hanya karena penyakit atau medis, tetapi juga lantaran masalah psikis. Kenali tiga masalah psikis utama yang menyebabkan si kecil sulit makan ini.

1. Cemas. Paling sering dialami batita. Contoh, cemas berpisah dari orangtua karena berpikir akan terjadi sesuatu yang buruk menimpa orangtuanya; cemas berada di lingkungan baru, semisal ketika mulai bersekolah, dan lainnya. Kecemasan yang timbul seringkali disertai gejala fisiologis maupun perilaku seperti gelisah, berkeringat dingin, berdebar-debar, sulit konsentrasi, susah tidur, dan sebagainya. Kondisi ini berpengaruh pada pola makan anak, termasuk membuat anak menjadi susah makan.

2. Depresi. Anak yang depresi bisa mengalami dua masalah makan, yaitu makan berlebihan atau tidak terkendali sehingga membuatnya obesitas atau ia menjadi sulit makan. Depresi banyak dialami anak usia sekolah. Penyebabnya bermacam-macam. Ada yang karena menjadi korban bully seperti diejek, digoda, mendapatkan kekerasan dan sebagainya.

3. Pola relasi yang tak baik dengan orangtua. Ketika anak makan dan rewel, lalu direspons orangtua dengan tidak sabar dan memaksa anak makan. Peristiwa makan menjadi hal yang tidak menyenangkan bagi anak. Akibatnya, anak pun jadi susah makan. Dalam hal pola asuh, orangtua tidak mengajari anak untuk mengonsumsi makanan yang bervariasi alias hanya menyediakan makanan yang itu-itu saja. Ini membuat anak tidak belajar mengenal rasa dan jenis makanan yang beragam. Akibatnya, anak menjadi pilih-pilih makanan dan makan yang itu-itu saja. Ujung-ujungnya anak pun akan susah makan.

(Tabloid Nakita/Booklet Trik Sehat Atasi Anak Sulit Makan)

Teknik Mengukur Jumlah Gas Metana yang Dihasilkan Peternakan Sapi


Baru-baru ini, para ilmuwan mengembangkan teknik pengukuran pelepasan metana sebagai cara untuk melacak pembuangan gas tanpa mengganggu manajemen rutin kawanan. Ini merupakan bagian dari studi penelitian kolaboratif yang dilakukan oleh para peneliti dari Agriculture and Agri-Food Canada's Lethbridge Research Centre, the Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization, dan the University of Melbourne in Australia


Sapi yang dilengkapi dengan perangkat global positioning untuk melacak pergerakan mereka dan kecepatan angin serta penunjuk pengukur. Tidak seperti studi sebelumnya di mana beberapa ternak ditangani secara harian dan pengukuran metana diambil secara langsung, teknik ini berpusat pada penggunaan laser open-path untuk memperoleh pengukuran jangka pendek pelepasan metana dari seluruh penggembalaan ternak. Misalnya dalam satu studi, teknik ini digunakan untuk melakukan pengukuran berulang konsentrasi metana setiap 10 menit secara langsung lebih dari 18 ternak di paddock. Menurut hasil, teknik yang dikembangkan ini mampu mencapai hasil 77% dari sejumlah metana yang dilepaskan ternak pada satu titik pada sebuah paddock

Sean McGinn, penggagas penelitian ini menggambarkan teknik ini sebagai "kemajuan signifikan dalam menilai emisi gas rumah kaca dari industri ternak." 

Penelitian kolaboratif terus mengukur jumlah metana yang dilepaskan oleh ternak lebih lanjut dari sumber-sumber pertanian lainnya. Hasil penelitian ini telah diterbitkan dalam Journal of Environmental Quality edisi Januari / Februari 2011. (earth-climate.science.org)

Ditemukan Molekul Baru yang Dapat Mengurangi Pemanasan Glogal


Sebuah molekul baru telah terdeteksi di atmosfer bumi yang dapat membantu menghasilkan efek pendinginan, demikian diungkapkan para ilmuwan. Tetapi masih harus diteliti lebih lanjut apakah molekul tersebut dapat memainkan peran utama dalam menangani masalah pemanasan global.

Molekul tersebut dapat mengkonversi polutan, seperti nitrogen dioksida dan sulfur dioksida, menjadi senyawa yang dapat menyebabkan pembentukan awan, membantu untuk melindungi bumi dari matahari, kata para peneliti.

Selama seabad yang lalu, suhu rata-rata bumi telah naik 0,8 derajat Celcius. Para ilmuwan mengatakan peningkatan tersebut harus dibatasi hingga di bawah dua derajat Celcius abad ini untuk mencegah naiknya permukaan laut dan konsekuensi yang tidak diinginkan lainnya.

Tapi beberapa strategi dalam membatasi pemanasan, seperti penggunaan energi energi alternatif dan efisiensi energi, tidak memberikan hasil cukup cepat.

Dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal Science, peneliti dari University of Manchester and Bristol, dan U.S.-based Sandia National Laboratories mendeteksi suatu molekul baru, yang disebut Criegee biradicals, dengan menggunakan sumber cahaya yang sangat kuat, yaitu 100 juta kali lebih kuat dari matahari.

"Kami menemukan Criegee biradicalsbisa mengoksidasi sulfur dioksida, yang akhirnya berubah menjadi asam sulfat, yang memiliki efek pendinginan yang sangat terkenal," kata Carl Percival, salah satu peneliti dan pengamat kimia atmosfer dari Universitas Manchester, Reuters.

Namun, terlalu dini untuk memprediksi berapa banyak molekul harus dibentuk untuk membuat dampak yang besar pada suhu dunia dan aspek keselamatannya pun masih harus diuji.

Efek dari pembentukan awan pada iklim juga masih jauh dari pemahaman.

Pendinginan Bumi
Ketika Gunung Pinatubo di Filipina meletus pada tahun 1991, turut pula tersebar sejumlah besar sulfur dioksida, yang membentuk kabut asam sulfat. Hal ini mengurangi jumlah sinar matahari yang mampu mencapai bumi sekitar 10 persen, menurunkan suhu global sekitar 0,5 derajat Celcius selama dua tahun.

Namun, konsentrasi sulfur dioksida yang tinggi disuntikkan ke atmosfer oleh ledakan besar juga dapat menyebabkan penyakit paru-paru, hujan asam, dan penipisan lapisan ozon pelindung bumi.

"Para biradicals sendiri tidak calon geo-engineering," kata Percival, mengacu pada cara-cara radikal mendinginkan planet ke bawah, seperti gunung berapi buatan atau pemutih awan untuk membuat mereka memantulkan sinar matahari lebih banyak.

Molekul-molekul yang terdeteksi oleh tim peneliti tersebut terjadi secara alami di hadapan alkena, senyawa kimia yang sebagian besar dilepaskan oleh tanaman.

"Tanaman akan merilis senyawa ini, membuat biradicals dan akhirnya membuat asam sulfat, sehingga dalam efek ekosistem dapat meniadakan efek pemanasan dengan memproduksi aerosol pendinginan," kata Percival.

Efek pendinginan terbesar dapat berpotensi dirasakan di daerah dimana terdapat konsentrasi tinggi dari kedua alkena dan polutan, yang memungkinkan biradicals untuk bereaksi.

"(Efeknya) benar-benar akan mengurangi area hot-spot seperti Hong Kong atau Singapura," kata Percival. (Reuters)

Sabtu, 14 Januari 2012

PENDIDIKAN SEKOLAH/PT YANG RESPONSIF GENDER (PSBG)


Apa Tujuan Sekolah /PerguruanTinggiResponsifGender (PSBG)?
Mewujudkan kesempatan pendidikan yang adil dan setara adil pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan, mendorong peningkatan mutu dan efisiensi melalui pemberdayaan potensi perempuan dan laki-laki secara optimal, dan memperkecil ketimpangan gender terutama pada jurusan/program studi dan bidang kejuruan

MengapaPendidikanSekolah /PerguruanTinggiResponsif Gender (PSBG)?
  • Kebijakan sekolah cenderung netral (beberapa bias) gender, yang berdampak terhadap tingkat pemerolehan manfaat yang berbeda antara laki-laki dan perempuan (laki-laki biasanya mendapatkan manfaat lebih tinggi dibandingkan perempuan).
  • Masih terdapat bahan ajar yang mengandung stereotipe gender yang menguatkan prilaku bias gender di masyarakat.
  • Perilaku guru yang belum sensitif gender, yang berdampak pada bentuk-bentuk prilaku yang bias gender.
  • Penataan sarana dan prasarana di sekolah /Perguruan Tinggi yang belum memperhatikan kebutuhan spesifik perempuan dan laki-laki.
  • Keterwakilan anggota masyarakat dalam komite sekolah dan dewan pendidikan masih didominasi oleh laki-laki.


APA RUANG LINGKUP PENDIDIKAN SEKOLAH RESPONSIF GENDER (PSBG)?
Melakukan pengarusutamaan gender pada aspek:
  • ManajemenSekolah, yang meliputi; Organisasi dan budaya sekolah, Sarana dan Prasarana, Administrasi Sekolah, Kebijakan dan Pengelolaan Sekolah
  • Proses Pembelajaran; perencanaan pembelajaran, penyusunan bahan ajar, prilaku guru, metode/pendekatan dalam pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran
  • Peran serta masyarakat dalam pendidikan


SIAPA SASARAN PENDIDIKAN SEKOLAH /PT  RESPONSIF GENDER ?
  • Manajer Sekolah
  • Tenaga Pendidikdan Kependidikan
  • Stakeholders pendidikan (Komite Sekolah, Penulis Bahan Ajar, Penerbit, Orangtua)
  • Peserta didik



RUANG LINGKUP PENDIDIKAN SEKOLAH/ PT  RESPONSIF GENDER ?
  • Manajemen Sekolah
  • Pembelajaran
  • Peran Serta Masyarakat

Indikator Sekolah /Perguruan Tinggi Responsif Gender
Aspek Manajemen:
  • Laki-laki dan perempuan memiliki kesempatan dan peran yang yang sama atau setara dalam mengendalikan sistem pendidikan di sekolah;
  • Laki-laki dan perempuan memiliki kesempatan dan peran yang sama atau setara dalam membina, mengarahkan dan melaksanakan pelayanan pendidikan di sekolah dan dapat memperoleh manfaat yang sama dari kesempatan dan peran tersebut;
  • Sekolah menghargai adanya karakter kerja, kesempatan dan tugas kultur yang berbeda antara laki-laki dan perempuan dalam kehidupan pribadi maupun dalam menjalankan tugas kedinasan;
  • Data dan informasi yang digunakan oleh guru dan kepalasekolah terpilah antara laki-laki dan perempuan, dan digunakan untuk analisis pendidikan yang berpihak pada laki-laki dan perempuan secara seimbang;
  • Perempuan dan laki-laki memiliki hak yang sama untuk menempati jabatan struktural dan/atau jabatan fungsional di sekolah, melakukan pengendalian terhadap program serta memperoleh manfaat yang sama;
  • Sekolah memilikisarana-parasarana yang dapat diakses oleh serta memenuhi kebutuhan khusus laki-laki dan perempuan, seperti: kamar mandi, lapangan olahraga, alat-alat olahraga, pakaian olah raga, kamar ganti, bangsa, dsb.