Jaboticaba ( Eugenia Cauliflora Berg) masuk ke Indonesia sebagai Anggur Brazil karena dari bentuk buahnya mirip dengan buah anggur. Yang berbeda dari tanaman ini adalah batang dan bunganya sangat mirip dengan buah jambu biji. Daging buahnya berwarna putih diidentikkan seperti lemak kura-kura yang dalam bahasa tupi disebut "jabotim".
Keunikan dari buah jaboticaba adalah rasanya yang bercampur menjadi tujuh rasa yang berbeda, asam, manis, segar, rasa alpukat, anggur, dan lain-lain. Jaboticaba sangat lambat pertumbuhannya, apalagi kalau ditanam dari biji. Umur satu tahun hanya bisa mencapai tinggi kurang dari satu jengkal saja. Dengan pertumbuhan yang sangat lambat tersebut membuat harga jaboticaba menjadi sangat mahal. Untuk jaboticaba ukuran 3 meter pernah terjual dengan harga mencapai 15 juta rupiah. Harga itu menjadi wajar tatkala kita melihat pertumbuhan pohon tersebut yang sangat lambat dibandingkan dengan kebanyakan tanaman lainnya.
Jaboticaba bisa kita tanam di dalam drum atau pot besar untuk koleksi tanaman buah anda di rumah. Dan pohon ini dapat hidup dan berbuah di daerah panas dan daerah dataran tinggi. Walaupun pertumbuhannya sangat lambat, jaboticaba termasuk tanaman yang gampang untuk dirawat. Jika tanaman sudah dewasa cukup diberi perangsang pembungaan (inisiasi) dan banyak disiram dibagian batang pohonnya. Bila jaboticaba berbuah akan terlihat indah karena buahnya menempel pada setiap batang pohonnya dan jumlahnyapun sangat banyak.
Kini jaboticaba bisa menjadi pilihan untuk koleksi tanaman di rumah anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar