Budidaya Ubi Kayu
I. Pendahuluan
Pada saat ini, pembangunan pertanian tidak lagi berorientasi semata – mata pada peningkatan produksi tetapi kepada peningkatan produktivitas dan nilai tambah untuk itu efesiensi usaha haruslah dipertimbangkan. Petani tidak hanya bekerja di on farm saja tetapi diarahkan dan dituntut bagaimana menumbuh kembangkan kewirausahaan serta dapat mengolah produk yang dihasilkan menjadi produk setengah jadi.
Suatu usahatani atau produk yang dihasilkan dapat mampu berdaya saing dan berkelanjutan baik untuk memenuhi kebutuhan pasar/konsumen dalam dan luar negeri diperlukan dukungan, saling keterkaitan dan sinergi dari masing –masing sub sistem agribisnis. Artinya masing – masing sub sistem agribisnis baik sub
sistem hulu, tengah dan hilir haruslah mampu berdaya saing serta menyikapi setiap perubahan iklim yang terjadi.
Ubikayu merupakan komoditas tanaman pangan yang penting sebagai penghasil sumber bahan pangan karbohidrat dan bahan baku industri makanan, kimia dan pakan ternak. Beberapa keunggulan lain dari ubikayu ini adalah :
a) tanaman ini sudah dikenal dan dibudidayakan secara luas oleh masyarakat pedesaan sebagai bahan
pokok dan sebagai bahan cadangan pangan pada musim paceklik,
b) masyarakat khususnya di pedesaan telah terbiasa mengolah dan mengkonsumsinya dalam bentuk
gatot dan tiwul,
c) nilai kandungan gizinya cukup tinggi dan
d) mudah beradaptasi dengan lingkungan atau lahan yang marginal dan beriklim kering.
Komoditi ubikayu juga merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang menghasilkan devisa negara melalui ekspor dalam bentuk gaplek/chips dan tapioka tetapi disisi lain Indonesia termasuk importir tapioka. Pemanfaatan terbesar ubikayu di Indonesia yaitu untuk bahan pangan sekitar 58 %, bahan baku industri 28 %, ekspor dalam bentuk gaplek sekitar 8 %, pakan 2 % sedangkan sisanya 4 % digunakan sebagai limbah pertanian.
Klasifikasi Ubikayu:
Kingdom : Plantae (tumbuh – tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Subdivisi : Angiospermae (berbiji tertutup)
Kelas : Dicotyledonae (biji berkeping dua)
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot esculenta CRANTZ
Selengkapnya...
Suatu usahatani atau produk yang dihasilkan dapat mampu berdaya saing dan berkelanjutan baik untuk memenuhi kebutuhan pasar/konsumen dalam dan luar negeri diperlukan dukungan, saling keterkaitan dan sinergi dari masing –masing sub sistem agribisnis. Artinya masing – masing sub sistem agribisnis baik sub
sistem hulu, tengah dan hilir haruslah mampu berdaya saing serta menyikapi setiap perubahan iklim yang terjadi.
Ubikayu merupakan komoditas tanaman pangan yang penting sebagai penghasil sumber bahan pangan karbohidrat dan bahan baku industri makanan, kimia dan pakan ternak. Beberapa keunggulan lain dari ubikayu ini adalah :
a) tanaman ini sudah dikenal dan dibudidayakan secara luas oleh masyarakat pedesaan sebagai bahan
pokok dan sebagai bahan cadangan pangan pada musim paceklik,
b) masyarakat khususnya di pedesaan telah terbiasa mengolah dan mengkonsumsinya dalam bentuk
gatot dan tiwul,
c) nilai kandungan gizinya cukup tinggi dan
d) mudah beradaptasi dengan lingkungan atau lahan yang marginal dan beriklim kering.
Komoditi ubikayu juga merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang menghasilkan devisa negara melalui ekspor dalam bentuk gaplek/chips dan tapioka tetapi disisi lain Indonesia termasuk importir tapioka. Pemanfaatan terbesar ubikayu di Indonesia yaitu untuk bahan pangan sekitar 58 %, bahan baku industri 28 %, ekspor dalam bentuk gaplek sekitar 8 %, pakan 2 % sedangkan sisanya 4 % digunakan sebagai limbah pertanian.
Klasifikasi Ubikayu:
Kingdom : Plantae (tumbuh – tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Subdivisi : Angiospermae (berbiji tertutup)
Kelas : Dicotyledonae (biji berkeping dua)
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot esculenta CRANTZ
Selengkapnya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar