Satu dari sekian Ilmuwan Indonesia yang berkarier di luar negeri adalah Prof 4Dr Ken Sutanto. Prof Sutanto yang pada acara Indonesia Summit 2010; Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional di Kantor Kementerian Pendidikan Nasional Jakarta Pada Kamis (16/12/2010) lalu menjelaskan konsep pendidikan ‘Soetanto Effect’ yang merupakan buah pemikirannya..
Prof Soetanto yang merapakan kawan dari mantan Presiden RI, BJ Habibie ini meraih gelar professor dan empat doctor dari bidang yang berbeda, Applied Electronic Engineering dari Tokyo Institute of Technology, Medical Science dari Tohoku University, Pharmacy Science dari Science University of Tokyo dan bidang ilmu pendidikan dari tempatnya mengajar Waseda University.
Pria yang menjadi direktur Clinical Education and Science Research Institute (CERSI) dan asosiate professor di Drexel University serta school Medicine ata Thomas Jefferson ini pernah tercatat sebagai professor di Biomedical Engineering Program University of Yokohama (TUY) dan di School of International Liberal Studies )SILS) Waseda University yang merupakan almamaternya serta menjadi professor tamu di Venice International University, Italia.
Diluar itu, pria yang kemampuan akademiknya diakui di Jepang dan Amerika Serikat ini juga masuk kedalam birokrasi di negeri sakura sebagai komite pengawas (supervisor committee) di METI (Japanese Ministery of Economy, Trade and Industry, semacam Menko Perekonomian di Indonesia dan ikut membidani konsep masa depan Jepang dengan menjadi Japanese Government 21st Century Vision.
“Dalam jabatan tersebut saya secara langsung berkontribusi dalam penyusunan kebijakan makronya Jepang” kata pria kelahiran Surabaya dan memiliki 31 paten internasional ini dihadapan peserta Indonesia Summit 2010.
Pria yang pernah mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar Kapasari,SMP Baliwerti dan SMA Budiluhur yang kesemuanya di Surabaya ini memiliki obesesi terpendam yakni bagaimana karya akademisnya bida dinikmati orang lain. “Saya bahagia bila bisa menyenangkan orang lain” kata Prof Sutanto.
Soetanto Effect adalah sebuah metode yang berhasil mengubah mahasiswa yang tidak senang belajar, sering terlambat bahkan bolos kuliah dan beberapa kebiasaan-kebiasaan yang menunjukkan semangat belajar yang loyo.
Metode yang diakui oleh dunia internasional ini bukan merupakan metode cara amerika bukan juga dengan cara asia tetapi dengan cara Prof Sutanto sendiri dengan motivasi dan edukasi yang bisa mengubah orang buangan menjadi rebutan.
Dengan mengembangkan dan merevolusi gaya pengajaran konsensional, Prof Sutanto membimbing setiap siswa untuk mewujudkan potensi mereka dengan melakukan kuliah sebagai kuliah yang menyentuh hati .
sumber ; http://www.majalaheducare.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar