Ternyata tidak hanya hewan saja yang memangsa daging, tanaman pun ada juga yang memangsa daging untuk kelangsungan hidup mereka. Mereka biasa disebut sebagai tumbuhan karnivora.
Tumbuhan jenis ini memangsa serangga seperti semut, lalat, atau laba-laba untuk memperoleh nitrogen yang sangat dibutuhkan untuk memperkaya nutrisi mereka. Biasanya tumbuhan menyerap nitrogen dan nitrat dari tanah, namun beda lagi dengan tumbuhan karnivora. Tumbuhan karnivora tumbuh di daerah yang kandungan nitrogennya kurang, seperti di daerah gambut. Oleh karena itu, tumbuhan karnivora mencerna mangsanya untuk memperoleh nitrogen. Tumbuhan-tumbuhan karnivora ini mempunyai cara-cara unik untuk menangkap mangsanya, loh. Mau tahu? Yuk, kita cari tahu beberapa di antaranya!
Kantong Semar atau Nepenthes
Kantong semar tumbuh dan tersebar mulai dari Australia bagian utara, Asia Tenggara, hingga Cina bagian selatan. Di dunia telah ditemukan 82 jenis kantong semar, 64 jenis di antaranya ditemukan di Indonesia. Bentuk tanaman ini sangat unik dan menarik, menyerupai kendi atau kantong yang memiliki tutup yang bisa terbuka dan tertutup. Pada bagian ujung kantong berwarna merah serta menebarkan aroma yang khas. Inilah yang menjadi daya tari kantong semar untuk menarik mangsanya. Tak heran banyak serangga yang dibuat lengah oleh kantong semar. Begitu mendekat ke bibir kantong semar, mangsa akan terpeleset dan masuk ke dalam kantongnya yang licin. Cairan yang berada di dalam kantong itu langsung bekerja mencerna mangsanya. Cairan-cairan itu dihasilkan oleh bagian bawah kantong semar. Tumbuhan ini memerlukan beberapa jam saja untuk mencerna serangga kecil, sedangkan untuk serangga besar dibutuhkan waktu beberapa hari.
Sewaktu daun kantong semar masih muda, penutupnya masih dalam keadaan tertutup. Ia akan membuka ketika sudah dewasa. Ia juga akan terus menutup apabila ia sedang mencerna mangsanya. Ini bertujuan agar tidak ada yang merebut mangsa milik kantong semar yang sudah ia peroleh.
Venus
Tumbuhan yang lebih dikenal dengan Venus Fly Trap ini gemar sekali mengonsumsi serangga, seperti lalat dan juga larva kecil. Bentuk dan warnanya sangat menarik, menyerupai buku yang sedang dibuka. Bagian luarnya berwarna hijau sedangkan bagian dalamnya berwarna merah. Di bagian sisi atas daunnya terdapat rambut-rambut halus yang cukup panjang berwarna merah. Bentuk daun dan aroma sedap yang dikeluarkan oleh kelenjar-kelenjar di sekeliling daunnya menarik serangga untuk mendekat kemudian hinggap pada daun venus.
Bagi serangga, tumbuhan ini tidak terlihat menyeramkan. Namun, ketika serangga mendekat dan menyentuh rambut-rambut venus, dengan sekejap tumbuhan ini langsung menutup daunnya dan memakan serangga. Gerakan-gerakan serangga yang ingin melepaskan diri dari tumbuhan ini justru akan semakin mempererat perangkap daun venus. Serangga terperangkap dan terjepit di antara daun-daun venus. Kemudian tumbuhan ini mengeluarkan cairan untuk menghancurkan dan melarutkan daging serangga. Proses menghancurkan serangga hingga seperti bubur bisa mencapai 5 sampai 12 hari. Setelah proses tersebut, daun venus akan kembali menggerakkan daunnya untuk kembali terbuka. Untuk satu daun venus bisa memakan 2 sampai 3 serangga, baru setelah itu daun venus akan mati.
Tumbuhan venus ini memiliki kemampuan menutup daunnya dengan kecepatan tinggi. Bayangkan saja, venus lebih cepat menangkap lalat dari pada manusia menangkap seekor lalat, loh.
Sundew
Tumbuhan ini berasal dari Afrika Utara. Sundew tumbuh di tanah yang tandus, bahkan ia bisa hidup pada area semi gurun pasir. Sundew berbentuk seperti batang pipih yang memanjang. Tubuhnya dipenuhi rambut halus yang cukup panjang dan berwarna merah. Pada ujung rambutnya dilapisi cairan yang sangat kental dengan aroma yang khas untuk menarik perhatian serangga. Serangga yang tertarik dengan aroma sundew berusaha mendekat dan hinggap pada tumbuhan sundew. Apabila terkena rambut-rambut halus sundew, serangga tersebut langsung menempel. Di saat serangga ingin melepaskan diri, daun sundew yang panjang justru menggerakkan daunnya ke arah bagian dalam untuk lebih merekatkan mangsanya. Kemudian, ia mencerna seluruh bagian serangga. Cairan-cairan yang ada pada ujung rambut sundew tidak menjadikan rambut-rambut tersebut saling menempel. Cairan kental yang mirip dengan lem itu hanya berfungsi pada mangsanya.
sumber ;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar