Selasa, 23 Oktober 2012

Perhitungan Matematis Jarak Matahari, Bulan, dan Bintang terhadap Bumi dan Planet Lainnya


Pada abad ke-19 baru dilakukan pengukuran jarak bintang dengan cara Paralaks Trigonometri. Cara ini dapat kita pahami dengan konsep berikut;

Akibat pergerakan Bumi mengelilingi Matahari, bintang terlihat seolah-olah bergerak dalam lintasan elips yg disebut elips paralaktik. Sudut yg dibentuk antara Bumi-bintang-Matahari (p) disebut paralaks bintang. Makin jauh jarak bintang dengan Bumi maka makin kecil pula paralaksnya. Dengan mengetahui besar paralaks bintang tersebut, kita dapat menentukan jarak bintang dari hubungan:

tan p = R/d

R adalah jarak Bumi ke Matahari, dan d adalah jarak Matahari ke bintang. Kerena sudut theta sangat kecil persamaan di atas dapat ditulis menjadi

theta = R/d

pada persamaan di atas p dalam radian. Sebagian besar sudut p yg diperoleh dari pengamatan dalam satuan detik busur (lambang detik busur = {“}) (1 derajat = 3600″, 1 radian = 206265″). Oleh karena itu bila p dalam detik busur, maka

p = 206265 (R/d)

Bila kita definisikan jarak dalam satuan astronomi (SA) (1 SA = 150 juta km), maka

p = 206265/d

Dalam astronomi, satuan jarak untuk bintang biasanya digunakan satuan parsec (pc) yg didefinisi sebagai jarak bintang yg paralaksnya satu detik busur. Dengan begini, kita dapatkan

1 pc = 206265 SA = 3,086 x 10^18 cm = 3,26 tahun cahaya
p = 1/d –> p dlm detik busur, dan d dlm parsec.

Dari pengamatan diperoleh bintang yg memiliki paralaks terbesar adalah bintang Proxima Centauri yaitu sebesar 0″,76. Dengan menggunakan persamaan di atas maka jarak bintang ini dari Matahari (yg berarti jarak bintang dengan Bumi) adalah 1,3 pc = 4,01 x 10^13 km = 4,2 tahun cahaya (yang berarti cahaya yang dipancarkan oleh bintang ini membutuhkan waktu 4,2 tahun untuk sampai ke Bumi). Sebarapa jauhkah jarak tersebut?? Bila kita kecilkan jarak Bumi ke Matahari (150 juta km) menjadi 1 meter, maka jarak Matahari ke Proxima Centauri menjadi 260 km!!! Karena sebab inilah bintang hanya terlihat sebagai titik cahaya walau menggunakan teleskop terbesar di observatorium Bosscha.

Sebenarnya ada beberapa cara lain untuk mengukur jarak bintang, seperti paralaks fotometri yg menggunakan kuat cahaya sebenarnya dari bintang. Kemudian cara paralaks trigonometri ini hanya bisa digunakan untuk bintang hingga jarak 200 pc saja. Untuk bintang2 yg lebih jauh, jaraknya dapat ditentukan dengan mengukur kecepatan bintang tersebut.

Untuk menentukan jarak planet dari Matahari, ada sebuah metode sederhana yang dikenal dengan hukum Titius – Bode. Metode ini ditemukan oleh seorang astronom Jerman yang bernama Johann Daniel Titius pada tahun 1766 dan diperkenalkan oleh rekannya pada tahun 1772, yaitu Johann Elert Bode. Tuliskan sebuah deret 0,3,6,12,24, dan seterusnya, kemudian tambahkan setiap bilangan dengan 4. Hasilnya bagikan dengan 10. Secara matematis, hokum Titius – Bode ini dapat kita tuliskan dengan persamaan sebagai berikut,

r = (n+4)/10 ; n = 0,3,6,12,24, dengan n = deret bilangan r = jarak planet dari Matahari dalam satuan AU

Jika kita perhatikan, 7 angka pertama dari deret Titius – Bode , akan menghasilkan nilai yang hampir mendekati (0,4; 0,7; 1,0; 1,6; 2,8; 5,2; 10,0) dengan nilai sesungguhnya jarak Planet Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, dan Saturnus dari Matahari (0,39; 0,72; 1,0; 1,52; 5,20; 9,54). Pada nilai 2,8, dikemudian hari, para astronom menemukan sabuk asteroid yang jarak sebenarnya adalah antara 2,2 sampai 3,3 AU dari Matahari.

Metode yang lebih sederhana selain dengan perhitungan kepler adalah dengan gelombang radio (radar). Permukaan padat apa saja bisa memantulkan gelombang radio, jadi tidak perlu pasang cermin segala.

jarak bulan s = c/2t, dengan c cepat rambat gelombang EM, dan t waktu tempuh gelombang pulang balik.

Seperti mengukur kedalaman laut dengan sonar kapal. Laser dipancarkan dari bumi ke bulan, lalu pantulan dari reflektor (yang udah dipasang di bulan) diterima kembali dari bumi. Jeda waktu antara laser ditembakkan dengan laser diterima kembali dibagi dua, trus dibagi dengan kecepatan cahaya (300.000 km/s).

Sumber :

Sistem Prediksi Badai Matahari


Para Ilmuan telah mengembangkan sebuah sistem yang membantu satelit dalam hal navigasi dan komunikasi dengan meramalkan kejadian badai matahari.

Tim Riset Eropa yang dipimpin oleh British Antarctic Survey (BAS), telah menemukan cara untuk meramalkan perubahan level radiasi dengan menggunakan data dari satelit relatively distant NASA dan pengukuran ground-based.

sistem baru memungkinkan para ilmuan untuk mengingatkan operator satelit ketika terjadi kenaikan adanya partikel berbahaya didalam jalur satelit tersebut.

selanjutnya operator dapat memindahkan satelit keluar dari aliran radiasi atau melipat sayap sensitif satelit tersebut.

“untuk pertama kalinya, kita dapat meramalkan tingkat radiasi daerah dengan jangkauan orbit yang berbeda, dari geo-stationary ke medium orbit bumi dimana disana terjadi pertumbuhan yang sangat pesat jumlah satelit,” pemimpin riset Richard Horne.

ledakan besar dari energi matahari dapat membahayakan satelit dengan membelokan satelit tersebut ke jalur satelit lain atau mengkacaukan sistem komunikasi satelit tersebut.

Badai matahari tersebut disebabkan karena ledakan energy magnetik atmosper matahari yang keluar secara langsung bersamaan dalam jumlah besar. energi magnetik ini kemudian menjadi lidah api yang menghasilkan partikel bermuatan keluar angkasa kejadian ini disebut dengan coronal mass ejection (CME).

setelah terdiam cukup lama 2005-2010, matahari kembali aktif di tahun 2011, mengeluarkan lidah api dan CMEs.

Para ahli meramalkan kejadian ini terus berlangsung dalam beberapa tahun dengan jumlah lidah api yang akan terus naik dan turun dalam 11 tahun siklus kejadiannya.

pengembangan dan penelitian baru sangat penting untuk siklus saat ini karena diketahui bahwa cycle 24 (salah satu siklus badai matahari) mulai menuju puncaknya di tahun 2012-2013.

Kesehatan Mata Terkait Dengan Kesehatan Otak?


ScienceDaily (Mar. 14, 2012)- Penderita penyakit Pembuluh darah yang berpengaruh pada kerusakan retina mata cenderung memiliki masalah pada kemampuan berpikir dan mengingat (kognitif). hal ini disebabkan karena sangat memungkinkan pembuluh darah dalam otak juga mengalami kerusakan yang sama, menurut penelitian yang dipublikasikan dalam online neurology pada 14 maret 2012.

Kerusakan retina disebut dengan retinopathy. dalam study tersebut, kerusakan itu cukup ringan untuk tidak menimbulkan gejala yang signifikan. “Masalah dengan pembuluh darah kecil di mata dapat menjadi tanda bahwa ada juga masalah dengan pembuluh darah di otak yang dapat menyebabkan masalah kognitif,” kata penulis studi Mary Haan, DrPH, MPH, dari University of California, San Francisco.

“Ini bisa sangat berguna jika screening mata sederhana bisa memberi kita indikasi awal bahwa orang mungkin berada pada risiko masalah dengan kesehatan otak mereka dan fungsionalitasnya.”

Penelitian ini melibatkan 511 wanita dengan usia rata-rata 69. Para perempuan mengambil tes keampuan berpikir dan kemampuan memori setiap tahun selama 10 tahun. Kesehatan mata mereka diuji selama empat tahun dan dipelajari begitupun hasil scan dari otak mereka diambil secara rutin selama delapan tahun pada study ini.

Sebanyak 39 perempuan, atau 7,6 persen, memiliki retinopati. Para wanita dengan retinopati rata-rata memiliki skor rendah pada tes kognitif dibandingkan dengan wanita yang tidak memiliki retinopati. Para wanita dengan retinopati juga memiliki lebih banyak wilayah kerusakan pembuluh darah kecil di dalam otak, dengan volume 47 persen lebih besar dari daerah kerusakan daripada wanita yang tidak memiliki retinopati. Di lobus parietal otak, perempuan dengan retinopati memiliki volume 68 persen daerah kerusakan lebih besar.

Hasil tetap sama bahkan setelah disesuaikan untuk tekanan darah tinggi dan diabetes, yang dapat menjadi faktor dalam masalah pembuluh darah di mata dan otak.

Pada tes ketajaman visual, para wanita dengan retinopathy memiliki skor yang sama seperti wanita tanpa penyakit.

Sumber: ScienceDaily[dot]com

Selasa, 09 Oktober 2012

Cara Merawat Sistim Pencernaan


Sistem pencernaan seperti prosesor komputer. Banyak bagian yang harus dalam kondisi baik agar bisa bekerja dengan benar dan efektif. Jika salah satu organ bermasalah, maka bisa merusak sistem secara keseluruhan.

Bukan hanya menjaga kondisi lambung selalu dalam keadaan baik, Anda juga harus memperhatikan kesehatan liver dan pankreas. Keduanya berperan penting untuk membuat Anda merasa kenyang dan membuat sistem pencernaaan selalu dalam keadaan sehat sehingga bekerja dengan baik.

Untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan secara keseluruhan ada tiga hal yang patut Anda perhatikan. Terutama, bagi Anda yang pernah mengalami ganggua pencernaan serius.

1. Hindari racun
Adalah hal yang tidak mungkin hidup di dunia dan bebas dari racun. Tapi setidaknya Anda bisa menghindari polusi, serta paparan racun dan makanan dan minuman, untuk menimalisir. Ini bisa membantu kerja liver yang tugasnya membuang racun.

Mulai sekarang, seperti dilansir dari Oprah.com, kenakan masker saat Anda ke luar rumah dan terkena asap kendaraan. Lalu, kurangi konsumsi makanan olahan dan makanan beku, yang telah melalui proses panjang di pabrik.

2. Konsumsi sayuran garing
Sayuran yang teksturnya garing, seperti brokoli, selada, dan kembang kol dikenal sebagai sayuran pencegah kanker. Tak hanya itu, sayuran-sayuran tersebut juga membantu proses pengeluaran racun dalam liver. Kandungan vitamin B dan C-nya juga sangat baik bagi kesehatan Anda secara keseluruhan.

3. Minuman sehat
Ginseng, kayu manis, kopi dan teh membantu penyerapan insulin dan membantu mengurangi risiko penyakit diabetes. Sebuah penelitian menunjukan substansi ginseng dan  bubuk kayu manis dapat meningkatkan fungsi insulin lebih dari 50 persen. Hal ini sangat baik bukan hanya untuk menstabilkan kadar gula darah tapi juga kesehatan sistem pencernaan Anda.

Senin, 08 Oktober 2012

Kumpulan Soal Kompetisi Matematika : Persamaan Kuadrat

Kumpulan Soal Kompetisi Matematika yang diambil dari berbagai kompetisi matematika dapat anda lihat pada link berikut :

Selasa, 02 Oktober 2012

Makanan yang Membuat Pikiran Tetap Fokus


Bagi Anda yang memiliki aktivitas padat setiap hari di kantor, diperlukan makanan yang bukan hanya memiliki nutrisi pas, namun juga mampu membuat pikiran tetap fokus. Nah, agar Anda tetap berkonsentrasi, makanan berikut bisa menjadi  pilihan terbaik.

1. Ikan
Mengonsumsi ikan kaya asam lemak omega 3 dua kali seminggu akan menyumbangkan vitamin yang dibutuhkan otak untuk terus berkembang. Sebagai pilihan, konsumsilah jenis ikan yang memiliki kadar merkuri rendah atau bebas merkuri seperti ikan salmon dan ikan haring.

2. Bluberi
Antioksidan dalam bluberi akan membantu melindungi otak Anda dari penyakit Alzheimer atau kepikunan. Mengonsumsi bluberi sebagai camilan juga membantu pikiran tetap fokus.

3. Popcorn
Kudapan yang akrab sebagai teman menonton film ini mengandung vitamin B6, B12, dan vitamin E yang membuat pikiran tetap fokus dan menjaga kekuatan otak. Meski demikian, ada baiknya untuk menggunakan mentega rendah lemak dalam proses pengolahan.

4. Avokad
Bukan hanya membantu dalam menurunkan kadar kolesterol jahat, dengan kandungan asam lemak omega 3, avokad juga membantu dalam mengurangi plak pada otak, dan meningkatkan aliran darah. Avokad bisa dikonsumsi begitu saja atau dibuat menjadi jus. Hindari susu krim dan gula dalam jumlah yang berlebihan.

5. Sayuran hijau
Melahap sayuran hijau seperti bayam, brokoli, peterseli, dan lainnya akan membantu Anda dalam menjaga ketajaman dalam pikiran karena  kandungan asam folatnya. Pastikan jenis sayuran hijau menjadi menu makan siang Anda.

6. Kacang-kacangan
Bukan hanya membuat pikiran tetap fokus karena kandungan antioksidan dan protein di dalamnya, kacang-kacangan juga akan membantu Anda dalam memberikan perlindungan jangka panjang terhadap penurunan fungsi kognitif. Untuk memperoleh khasiatnya, Anda bisa mengonsumsi almond, kacang mede, kacang tanah, dan lainnya. 

Pilkada DKI : Sinyal Runtuhnya Eksistensi Parpol


Pemilihan Gubernur DKI Jakarta memunculkan fenomena tumbangnya eksistensi dari partai politik. Besarnya dukungan partai politik sama sekali bukan jaminan bagi seorang calon kepala daerah untuk bisa memenangi pilkada.

Setelah secara mengejutkan hanya menempati urutan kedua dalam putaran pertama Pemilihan Gubernur Jakarta 2012, pasangan Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli mencoba mencari dukungan dari parpol yang calonnya tersingkir di putaran pertama. Kita melihat bagaimana Foke dan Nara mengikat kontrak politik dengan Partai Golongan Karya, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Hati Nurani Rakyat.

Dengan dukungan itu, Foke dan Nara berharap masyarakat akan berpaling kepada mereka. Setidaknya dengan dukungan mayoritas suara di DPRD, mereka bisa menjanjikan terciptanya stabilitas politik karena tidak akan ada gangguan politik kepada gubernur.

Namun masyarakat terlanjur tidak mempercayai semua itu. Di perpolitikan nasional, Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono yang didukung lebih 70 persen kekuatan politik tetap saja tidak berdaya. Koalisi besar hanya berlaku dalam pembagian kekuasaan, tetapi tidak pada upaya untuk menyejahterakan masyarakat.

Masyarakat malah melihat koalisi besar hanya dipakai sebagai alat untuk membagi-bagi kekayaan di antara mereka. Masyarakat melihat bagaimana berbagai kasus korupsi yang melibatkan petinggi-petinggi parpol terjadi. Ketika korupsinya terungkap, mereka berusaha untuk saling melindungi.

Para politisi tidak pernah mau menyadari bahwa masyarakat sekarang ini semakin cerdas. Mereka mencatat semua perilaku politisi yang hanya memperkaya diri sendiri dan tidak punya malu ketika kasus mereka terungkap.

Semua catatan tentang keburukan partai politik kemudian ditunjukkan ketika mereka menggunakan hak suaranya atau ketika mengomentari hal-hal yang menjadi pembicaraan masyarakat. Kalau kita jeli memperhatikan, maka bisa dilihat kekesalan masyarakat terhadap partai politik.

Anehnya para politisi tidak pernah mau menyadari kenyataan itu. Mereka tetap saja asyik dengan dirinya. Seakan-akan masyarakat adalah kumpulan orang yang bisa dengan mudah dibodohi. Mereka asyik dengan retorika bahwa  politisi hadir untuk membela kepentingan rakyat.

Oleh karena itu ketika koalisi besar dilakukan Foke dan Nara, kita sejak awal melihat bahwa langkah itu tidak akan efektif. Bahkan salah-salah langkah itu justru menjadi blunder karena masyarakat justru akan semakin antipati.

Dalam kolom ini kita pernah menyampaikan bahwa partai-partai politik yang semula mengusung calonnya untuk maju dalam pemilihan Gubernur Jakarta, akan dipaksa menelan pil pahit kedua. Alasannya sederhana, bagaimana partai-partai politik yang semula menyerang kelemahan kepemimpinan Foke sebagai gubernur, tiba-tiba bisa menganggap Foke sebagai orang yang paling pantas memimpin kembali Jakarta.

Banyak pihak menduga bahwa dukungan yang diberikan parpol-parpol itu lebih dilatarbelakangi politik transaksional. Hanya saja dugaan itu pasti disangkal dengan mengatakan tidak ada politik uang dalam pengalihan dukungan kepada pasangan Foke dan Nara.

Sekali lagi masyarakat sekarang semakin cerdas. Mereka menggunakan akal sehat dalam menilai keadaan. Bahkan mereka masih memiliki hati nurani ketika akan mengambil sikap politik. Sudah kenyang mereka dibodohi oleh para politisi yang selalu berbicara soal kepentingan rakyat, namun sebenarnya hanya memikirkan dirinya sendiri.

Kemarin kita melihat sendiri bagaimana kemudian masyarakat mengambil sikap. Mereka tidak melihat lagi faktor parpol ketika harus mengambil keputusan. Mereka lebih memilih sosok pribadi yang bisa mereka percayai untuk tidak akan mengkhianati lagi kepercayaan mereka.

Itu bisa dilihat langsung dari hasil pemungutan suara yang dilakukan kemarin. Di TPS dekat kediaman Foke misalnya, ia hanya bisa unggul 118 melawan 111 suara. Sebuah margin yang tidak signifikan, yang bisa diartikan bahwa di lingkungan sekitar Foke saja, masyarakat tidak lagi memberikan kepercayaan kepada gubernur petahana.

Apalagi jika kita lihat hasil pemungutan suara di TPS tempat Nara tinggal. Masyarakat di Jakarta Timur memilih pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama sebagai calon gubernur mereka. Sebuah simbolisasi bahwa koalisi besar yang dibangun tidak memberi arti apa pun dalam perjuangan mereka menuju Balai Kota Jakarta.

Fenomena yang terjadi di Jakarta ini seharusnya menjadi bahan refleksi parpol-parpol. Bahwa harus ada perbaikan besar-besaran apabila mereka masih ingin mendapat dukungan rakyat pada Pemilihan Umum 2014 mendatang. Parpol harus berani menyingkirkan kader-kader mereka yang tidak amanah dan hanya memperkaya diri sendiri.

Jangan menganggap bahwa masyarakat tidak tahu dengan apa yang dilakukan para politisi yang korup itu. Mereka menyimpan semua catatan itu dan mereka akan menunjukkan kembali sikapnya pada Pemilu 2014 nanti.

Sumber : Suryopratomo