Jepang adalah sebuah negara kepulauan yang terletak di barat laut Samudra Pasifik. Negara ini dikenal dengan julukan “Negeri Matahari Terbit”, karena orang Jepang dahulu adalah penyembah matahari. Bahkan sampai sekarang pun mereka masih percaya kaisar Jepang adalah keturunan Dewa Matahari.
Selain itu Jepang juga dikenal sebagai Negeri Sakura, karena banyaknya tempat-tempat umum yang ditumbuhi bunga sakura yang menjadi ciri khas negara Jepang.
a. Keadaan Alam
Sebagai negara kepulauan, Jepang memiliki empat pulau utama yaitu Pulau Hokkaido, Honshu, Kyushu, dan Shikoku. Selain itu Jepang juga memiliki satu gugusan kepulauan yaitu Kepulauan Ryuku dan sejumlah pulau kecil lainnya yang sebagian tidak berpenghuni.
Secara astronomis, Jepang terletak di antara 30oLU–46oLU dan 128oBT–149oBT. Adapun batas-batas geografisnya adalah di sebelah barat berbatasan dengan Laut Jepang dan Selat Korea. Di sebelah timur berbatasan dengan Samudra Pasifik, di utara berbatasan dengan Laut Okhosk, dan di sebelah selatan berbatasan dengan Laut Cina Timur dan Samudra Pasifik. Ibu kota negara ini adalah Kota Tokyo yang terletak di Pulau Honshu.
Keadaan alam Jepang relatif kasar yang ditandai dengan banyaknya gunung api, yaitu ada 192 gunung api yang masih aktif. Negara Jepang termasuk dalam rangkaian pegunungan muda Sirkum Pasifik. Hal inilah yang menyebabkan sering terjadinya gempa bumi, baik tektonik ataupun vulkanik. Puncak gunung tertingginya adalah Gunung Fujiyama (3.776 m).
Selain banyaknya pegunungan dan dataran tinggi, di Jepang juga banyak dijumpai dataran-dataran rendah yang subur hasil pengendapan abu vulkanik yang dikeluarkan oleh gunung api. Dataran rendah yang ada dijadikan sebagai pusat-pusat industri Jepang. Dataran itu antara lain Dataran Rendah Kwanto di Teluk Tokyo, Dataran Rendah Nobi di Teluk Ise, Dataran Rendah Kinki di Teluk Osaka, dan Dataran Rendah Isihari di Pulau Hokaido. Sungai-sungai di Jepang pendek-pendek dengan aliran yang deras sehingga sangat cocok digunakan untuk PLTA, maka listrik di Jepang murah dan sangat mendukung untuk kegiatan industri.
Perairan laut di sebelah timur Jepang kaya akan ikan karena merupakan tempat pertemuan antara arus panas Kurosyiwo dengan arus dingin Oyashiwo yang sangat mendukung dalam industri perikanan.
b. Keadaan Penduduk
Penduduk Jepang dikenal dengan sebutan bangsa Ainu yang secara fisik lebih mirip orang Eropa dibandingkan Asia. Namun sekarang bangsa Ainu asli sudah jarang dijumpai karena bercampur dengan pendatang dari Cina, Korea, dan Asia Tenggara sejak zaman prasejarah. Penduduk asli Jepang banyak tinggal di Pulau Hokaido.
Orang Jepang sangat menghormati tradisi leluhur, meskipun mereka juga sangat terbuka terhadap budaya dari luar. Terbukti sampai saat ini mereka masih menjalani tradisi minum teh, mandi air hangat, menundukkan kepala sebagai perwujudan rasa hormat dan persahabatan, memakai kimono, dan menyelenggarakan sumo.
Tradisi dan budaya Jepang yang sampai saat ini masih kita jumpai antara lain:
1) seni mengkerdilkan tanaman yang disebut bonsai,
2) seni merangkai bunga yang disebut ikebana,
3) olahraga tradisional yang disebut sumo,
4) tradisi minum teh yang disebut canoya.
c. Kegiatan Ekonomi
Sektor-sektor yang mendukung perekonomian negara Jepang antara lain sebagai berikut.
Luas tanah di Jepang terbatas sehingga kegiatan pertaniannya dilakukan secara intensif dan mekanis. Hasil pertaniannya antara lain padi, gandum, teh, sutra, buah-buahan, sayuran, dan tembakau. Dengan kemajuan teknologi yang ada dan keterbatasan lahan dikembangkanlah teknik bercocok tanam dengan media hidup tanpa menggunakan tanah yang disebut hidroponik. Media hidupnya seperti busa, arang, atau serabut kelapa.
2) Perikanan
Penduduk Jepang termasuk yang paling gemar mengkonsumsi ikan. Industri perikanannya sangat maju karena didukung oleh kondisi alam yang ada.
Faktor-faktor pendukungnya antara lain mempunyai perairan laut yang kaya ikan, merupakan tempat bertemunya arus panas kurosyiwo dan arus dingin oyasyiwo, menggunakan teknologi modern untuk penangkapan ikan, serta memiliki banyak pelabuhan alam untuk dermaga perikanan (teluk). Hasil ikannya sarden, salmon, tuna, paus, haring.
3) Perindustrian
Mata pencaharian penduduk Jepang sebelum masuk era industrialisasi adalah petani dan nelayan. Sejarah industrialisasi Jepang dimulai sejak tahun 1880-an dengan didirikannya pabrik tekstil dan benang. Namun perkembangan industri sangat pesat terjadi sejak tahun 1920, dengan makin berkembangnya perusahaan raksasa seperti Mitsubishi, Mitsui, dan Sumitomo. Jepang memiliki kota-kota penting pusat perekonomian dan pemerintahan yaitu Tokyo, Ginza, Osaka, Kyoto, Nagoya, dan Yatawa. Hingga saat ini, perekonomian Jepang bertumpu pada perdagangan dan industri yang menghasilkan motor, mobil, kapal laut, alat-alat elektronika, dan kereta api tercepat di dunia.
Daerah-daerah yang dijadikan sebagai pusat-pusat industri Jepang dikelompokkan menjadi empat kawasan, yaitu sebagai berikut.
a) Kawasan industri Keihin (di Dataran Rendah Kwanto)
Kota industrinya meliputi Tokyo, Yokohama, dan Kawasaki. Hasil industrinya antara lain industri baja, elektronika, kertas, galangan kapal, peralatan listrik.
b) Kawasan industri Hanshin (di Dataran Rendah Kinki)
Kota industrinya meliputi Osaka sebagai tempat industri tekstil terbesar di Jepang, Kyoto sebagai pusat industri kerajinan, dan Kobe sebagai pusat industri mobil, besi baja, galangan kapal.
c) Kawasan industri Chukyo (di Dataran Rendah Nobi)
Kota industrinya Nagoya terdapat industri pesawat terbang, elektronika, lokomotif. Hamamatsu merupakan pusat industri peralatan musik.
d) Kawasan industri Kitakyushu (di Pulau Khushyu)
Kota industrinya meliputi Yutawa sebagai pusat industri baja terbesar di Jepang. Nagasaki pusat industri galangan kapal.
Jepang saat ini telah menjadi negara industri maju dan terkemuka di Asia, bahkan menjadi negara industri kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Kemajuan perindustrian Jepang didukung faktor-faktor sebagai berikut.
a) Masyarakat Jepang memiliki tingkat disiplin yang tinggi dan suka bekerja keras.
b) Memiliki susunan organisasi yang rapi dan teliti.
c) Adanya perlindungan terhadap industri dari pemerintah.
d) Memiliki modal dan tenaga kerja terampil yang memadai.
e) Memiliki sistem kerja yang teratur dan menggunakan sistem siang malam.
Faktor-faktor tersebut didukung oleh semangat kerja tinggi dan rasa percaya diri yang mampu mengimbangi bangsa Barat telah menjadikan Jepang sebagai negara terkemuka di dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar