Persepsi merupakan suatu proses yang bersifat kompleks yang menyebabkan orang dapat menerima atau meringkas informasi yang diperolehnya dari lingkungannya. Semua proses belajar selalu dimulai dengan persepsi yang dilakukan siswa setelah menerima suatu stimulus atau pola stimuli dari lingkungannya. Karenanya persepsi dianggap sebagai tingkat awal struktur kognitif seseorang.
Persepsi bersifat: 1) relatif, tidak absolut, tergantung pada pengalaman tepat sebelumnya, 2) selektif, tergantung pada pengalaman, minat, kebutuhan dan kemampuan siswa untuk mengadakan persepsi, dan 4) sesuatu yang tidak teratur akan sukar dipersepsikan. Suatu objek akan dapat dipersepsikan dengan baik apabila objek tersebut lebih menonjol dibandingkan dengan lingkungannya.
Sejak dini siswa harus sudah diberikan pembelajaran untuk mempunyai persepsi seakurat mungkin mengenai apa yang disajikan guru. Kesalahan dalam persepsi seringkali terjadi karena guru memberikan materi terlalu banyak pada kurun waktu tertentu, atau karena observasi yang dilakukan siswa terlalu cepat dan tidak teliti. Sekali siswa mempunyai persepsi yang salah mengenai apa yang dipelajari, maka untuk selanjutnya akan sukar mengubah persepsi tadi, yang pada gilirannya akan menyebabkan siswa mempunyai struktur kognitif yang salah. Persepsi siswa akan menjadi lebih mantap dengan meningkatnya pengalaman. Agar dapat berfungsi secara efektif maka kemampuan untuk mengadakan persepsi tentang sesuatu harus dikembangkan sebagai suatu kebiasaan (habit).
Untuk membentuk persepsi yang akurat mengenai stimuli yang diterima serta mengembangkannya menjadi suatu kebiasaan, perlu adanya latihan-latihan dalam bentuk situasi yang bermacam-macam sehingga siswa akan tetap dapat mengenal pola stimuli itu meskipun disajikan dalam bentuk yang baru. Latihan-latihan ini perlu dirancang sebaik mungkin, sebab perulangan-perulangan tentang sesuatu yang telah diketahui akan menyebabkan persepsi siswa terhenti pada suatu tingkat tertentu.
Prinsip-prinsip umum yang perlu diketahui oleh guru mengenai persepsi adalah:
a. Makin tepat/baik persepsi siswa mengenai sesuatu, makin mudah siswa mengingatnya.
b. Pembelajaran perlu menghindari adanya persepsi yang salah, karena akan memberikan pengertian yang salah pula pada siswa tentang apa yang dipelajari.
c. Apabila dalam pengembangan strategi pembelajaran diperlukan adanya alat bantu sebagai pengganti benda sesungguhnya (misalnya: gambar, foto, model, dan sebagainya) maka perlu diusahakan agar pengganti benda tersebut sangat mendekati aslinya, sehingga siswa memperoleh persepsi seakurat mungkin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar