Minggu, 15 April 2012

Menanti Dampak Pendidikan Karakter


Pendidikan karakter yang sekarang sedang digalakkan di sekolah-sekolah belum sepenuhnya mampu mengurangi kenakalan remaja-remaja sekolah. Berbagai aktifitas kenakalan remaja masih sering terjadi di mana-mana, mulai dari tindak kriminal, geng motor, free seks, narkoba, dan lainya.

Berbagai media sering menayangkan berbagai informasi tentang hal tersebut. Bahkan setiap hari ada-ada saja berita kenalan yang dilakukan oleh remaja sekolah, tidak hanya remaja SMA, remaja SMP pun, bahkan SD juga ada yang masuk berita kenakalan remaja.


Berikut ini, saya punya cerita yang berlangsung di samping rumah tadi malam.  
Semalam di samping rumahku diadakan suatu panggung hiburan yang menghadirkan grup penyanyi lokal. Acara tersebut dimulai setelah shalat Isya dan rencananya akan berakhir pada sekitar jam 1 malam. Semula acaranya berlangsung aman-aman saja, anak-anak bergoyang ria di depan panggung, para penonton pun asyik menikmati hiburan tersebut.

Lama-kelamaan, anak-anak yang semula berjoget ria di depan panggung mulai tersisihkan oleh generasi muda yang mulai ikut berjoget di depan panggung. Hingga akhirnya, yang berjoget di depan panggung dipenuhi oleh para kawula muda setempat yang nota bene adalah anak-anak SMA.
Pada sekitar jam setengah 10, mereka mulai berbuat ulah. Salah seorang dari kawula muda yang tengah berjoget melemparkan putung rokoknya ke arah penyanyi di atas panggung. Kontan saja para aparat keamanan segera mengambil tindakan dengan menghentikan acara dan meminta para kawula muda untuk tidak melakukan hal tersebut lagi.
Kemudian acara dilanjutkan lagi, merekapun kembali berjoget sambil berteriak-teriak. Tepat jam 10 terjadilah perkelahian antar sesamanya, pertunjukkan pun terpaksa dihentikan sebelum waktunya. Perkelahian tersebut berlanjut dengan saling kejar mengejar dan bahkan ada yang membawa senjata tajam. Tapi beruntunglah, aparat keamanan masih sigap menanganinya.
Tepat jam 11, seluruh pertunjukkan sebenarnya sudah dapat dikatakan selesai, seluruh penonton sepertinya sudah pulang, suasana pun sepi dan para personil grup musik itupun sedang mengemas barang-barangnya. Tanpa di duga, beberapa dari kawula muda yang tadinya tidak puas karena pertunjukkan dihentikan lebih cepat, secara sembunyi-sembunyi melempar orang-orang sedang duduk-duduk di sekitar panggung, yang sedang melihat-lihat para personil grup musik mengemas barangnya.
Kontan saja mereka kaget, apalagi lemparan itu telah melukai salah seorang yang duduk. Beberapa darinya melakukan pengejaran, dan salah seorang dari si pelempar itupun tertangkap, dia merasakan betul akibat perbuatannya, dipukuli berkali-kali. Kemudian dia dilepaskan kembali.
Rupanya dia tidak juga kapok, karena dia masih berani datang lagi, mungkin ingin melakukan pembalasan. Tapi rupanya orang-orang masih banyak, sehingga dia tidak berani mendekat, tetapi melakukan pelemparan dari jauh. Akhirnya, masyarakatpun memutuskan untuk mengantarkan ke orang tuanya.
Kejadian tersebut benar-benar bisa membuat kita takut akan nasib mereka ke depan. Saya sendiri begitu ngeri ketika membayangkan seperti apa jadinya jika kelak mereka dewasa. Dari sekarang saja mereka sudah berani untuk membuat keonaran, apalagi nanti setelah mereka dewasa.
Semoga saja kekhawatiran ini tidak akan benar-benar terjadi. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar