Sabtu, 23 April 2011

Ramuan Herbal untuk Keluarkan Debu dari Paru-paru


Letusan Gunung Merapi yang masih sering terjadi membuat daerah-daerah dekatnya harus merasakan hujan abu yang bisa membahayakan saluran pernapasan. Tapi dengan pengobatan herbal setidaknya bisa mengurangi risiko kesehatan tersebut.
“Yang paling masuk akal untuk multivitamin korban dan relawan bencana berdebu seperti Merapi adalah yang berfungsi mengeluarkan debu dari paru-paru, salah satunya ramuan herbal,” jelas dr Hardhi Pranata SpS, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia (PDHMI) saat dihubungidetikHealth, Jumat (5/11/2010).
Menurut dr Hardhi, minum ramuan-ramuan herbal asli Indonesia yang mudah dijumpai seperti kapulaga, meniran, jahe mampu membantu mengeluarkan debu dari paru-paru.
“Kencur dan kunyit dicampur jeruk nipis dan satu sendok kecap juga efektif mengeluarkan dahak dan riak dari saluran pernapasan, jadi bisa mengeluarkan debu-debu yang masuk saluran pernapasan,” jelas dr Hardhi lebih lanjut.
Tak hanya itu, dr Hardhi mengatakan mengeluarkan dahak atau lendir dari saluran pernapasan juga bisa dilakukan dengan pengobatan gurah (pengobatan tradisional dengan mengeluarkan lendir yang kotor, beracun dan mengandung berbagai kuman penyakit) atau dengan menghirup daun mentol.
“Selain berfungsi mengeluarkan debu dari saluran pernapasan, ramuan herbal juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan bersifat antibakteri,” tambah dr Hardhi.
Ramuan herbal seperti klorofil dan spirulina juga dapat membantu korban bencana Merapi. Spirulina merupakan algae atau tumbuhan laut dalam yang mampu hidup dengan kondisi yang kurang sinar matahari dan oksigen.
“Jadi nggak heran kalau spirulina dan klorofil punya kemampuan mengikat banyak oksigen di aliran darah. Ini cocok untuk daerah yang berdebu, tapi sayang spirulina biasanya banyak terdapat di kota besar, jadi agak susah ditemukan di daerah bencana,” jelas dr Hardhi.
dr Hardhi sendiri lebih menyarankan untuk menggunakan ramuan herbal cair yang mudah didapatkan dan sangat bermanfaat untuk daerah bencana Merapi.
“Saya malah menyarankan kalau produsen-produsen jamu yang ada di dekat daerah bencana mau ramai-ramai menyumbangkan jamunya untuk korban dan relawan Merapi. Jangan hanya mi instan saja, tetapi obat-obatan juga. Nggak perlu multivitamin yang macam-macam atau antibiotik, jamu juga relevan,” himbau dr Hardhi.
Oleh: Merry Wahyuningsih – detikHealth

Tidak ada komentar:

Posting Komentar