Jumat, 22 April 2011

Mengkepang Rambut, Picu Kebotakkan


Dijaman sekarang ini menata gaya rambut adalah suatu keharusan terutama untuk mereka yang selalu ingin tampil berbeda dari yang lain. Salah satu gaya rambut yang digemari oleh kaum hawa adalah dengan cara dikepang, bahkan ada juga pria yang suka menggunakan gaya ini. Tapi tahukan anda bahwa mengkepang rambut dalam jangka waktu lama dapat memicu kebotakan permanen.
Para ahli mengungkapkan gaya rambut kepang mulai dari kulit kepala hingga ujung rambut bisa menyebabkan pola botak permanen. Model rambut ini semakin populer di beberapa negara terutama dari kaum muda masyrakat Afro-Karibia.
Sebuah studi yang dilakukan di Afrika Selatan dan dipublikasikan dalam British Journal of Dermatology melibatkan hampir 2.000 orang dewasa dan anak-anak yang memiliki model rambut tersebut. Diketahui bahwa folikel rambut yang terkena kepangan dalam jangka waktu lama kemungkinan bisa rusak dan tidak akan pernah pulih lagi.
Peneliti menemukan hampir 1 dari 7 anak-anak dan sepertiga perempuan dewasa mengalami traction alopecia,yaitu jenis rambut rontok yang diakibatkan oleh adanya tekanan terus menerus pada rambut tersebut.
"Alopecia traction adalah kondisi umum yang ada pada perempuan serta anak-anak dan secara signifikan berhubungan dengan gaya rambut seperti kepang dan ekstensi," ujar Dr Nonhlanhla Khumalo yang memimpin studi ini, seperti dikutip dari BBCNews, Senin (18/4/2011).
Dr Khumalo menuturkan hal ini bisa menyebabkan rambut rontok dan rambut tidak enak dipandang. Masalah ini ternyata juga ditemukan pada gaya rambut yang mana bagian rambut di tarik ke belakang dan diikat.
Beberapa gaya rambut memang terlihat modis, tapi gaya rambut ini ternyata bisa menyebabkan rambut menjadi rontok permanen sehingga sulit ditutupi dan memiliki dampak yang besar pada kepercayaan diri seseorang.
"Yang terbaik adalah mengidentifikasi masalah sejak awal. Jika terjadi dalam jangka waktu yang lama, maka folikel rambut bisa rusak secara permanen dan rambut tidak bisa tumbuh lagi," ujar Dr Andrew McDonagh dari Royal Hallamshire Hospital di Sheffield.
Selain itu ahli dermatologi dari Clevelend Clinic menuturkan bahwa seiring waktu, tonjolan atau benjolan di kulit kepala akibat tekanan bisa mengembangkan bakteri yang nantinya dapat menimbulkan luka atau scarring.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar