Penderita asma acap kali mengalami gangguan tidur pada saat mereka terserang asma. Gangguan tidur ditandai dengan sesaknya nafas dan nyeri dada, dan selalu datang tiba-tiba tak kenal usia, baik orang dewasa maupun anak-anak.
Melihat kesengsaraan yang dialami penderita asma, peneliti mencoba mengembangkan sebuah mesin yang diharapkan bisa membantu para penderitanya dari gangguan tidur.
Mesin, yang dinamai Protexo, ini bekerja dengan menyaring udara yang menyebabkan peradangan di tenggorokan yang memicu serangan asma, partikel-partikel debu, alergen dan bulu binatang.
Spesialis asma mengatakan bahwa mesin ini akan segera dijual dan dibandrol dengan harga 4.000 euro atau setara dengan Rp 49 Juta, yang dianggap lebih rendah dibandingkan dengan biaya pengobatan ke rumah sakit.
"Mesin ini secara signifikan membuat kehidupan orang berbeda. Dengan biaya yang sangat mahal, mesin ini bisa mencegah asma," ungkap Professor John Warner, pimpinan penelitian dari St Mary's Hospital.
Mesin ini juga sudah diujicobakan pada 54 anak penderita asma yang menggunakan mesin ini selama mereka tidur di malam hari.
Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam journal Thorax menunjukkan bahwa sejak mereka menggunakan mesin ini, intensitas mereka menemui dokter semakin berkurang dan merasa 15 persen kualitas kehidupan mereka jauh lebih baik.
(Berbagai Sumber)
Melihat kesengsaraan yang dialami penderita asma, peneliti mencoba mengembangkan sebuah mesin yang diharapkan bisa membantu para penderitanya dari gangguan tidur.
Mesin, yang dinamai Protexo, ini bekerja dengan menyaring udara yang menyebabkan peradangan di tenggorokan yang memicu serangan asma, partikel-partikel debu, alergen dan bulu binatang.
Spesialis asma mengatakan bahwa mesin ini akan segera dijual dan dibandrol dengan harga 4.000 euro atau setara dengan Rp 49 Juta, yang dianggap lebih rendah dibandingkan dengan biaya pengobatan ke rumah sakit.
"Mesin ini secara signifikan membuat kehidupan orang berbeda. Dengan biaya yang sangat mahal, mesin ini bisa mencegah asma," ungkap Professor John Warner, pimpinan penelitian dari St Mary's Hospital.
Mesin ini juga sudah diujicobakan pada 54 anak penderita asma yang menggunakan mesin ini selama mereka tidur di malam hari.
Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam journal Thorax menunjukkan bahwa sejak mereka menggunakan mesin ini, intensitas mereka menemui dokter semakin berkurang dan merasa 15 persen kualitas kehidupan mereka jauh lebih baik.
(Berbagai Sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar