Gagap adalah gangguan bicara di mana suara, suku kata, atau kata-kata diucapkan berulang atau berkepanjangan sehingga mengganggu aliran normal berbicara. Sekitar 1% orang dewasa gagap, dimana 80% laki-laki dan 20% perempuan.
Gagap dapat dinyatakan dalam cara yang berbeda, misalnya:
- Mengulangi suara, suku kata atau kata (misalnya: meng-mengapa?)
- Menekan dan jeda setelah huruf pertama (misalnya: saya b……..lum mandi)
- Mengulang huruf tertentu (misalnya: saaaya ingiiin tidur)
- Ekspresi wajah dan kepala tertentu, berkeringat dan nafas tidak beraturan
Penyebab
Penyebab gagap tidak jelas. Karena gagap seringkali menurun dalam keluarga, mungkin ada kecenderungan genetik. Gagap juga dapat disebabkan pengalaman traumatis, setelah peristiwa hidup yang serius, atau karena takut, cemas dan gugup. Gagap diperparah saat penderitanya tertekan atau mendapatkan terlalu banyak perhatian.
Gagap sementara biasa dijumpai pada anak-anak. Sebagian besar anak mengembangkan kemampuan bahasa mereka pada usia 2-5 tahun. Dalam usia ini kecepatan berbicara tidak bisa selalu mengikuti kecepatan berpikir. Di sini, anak akan mengulang kata-kata tertentu sampai dia menemukan kata yang dicari. Setelah usia lima tahun, seharusnya anak sudah tidak lagi berbicara gagap atau terbata-bata.
Gagap mungkin juga terjadi setelah stroke, trauma kepala, atau jenis cedera otak lainnya. Gagap ini disebabkan otak kesulitan mengkoordinasi berbagai komponen yang terlibat dalam proses berbicara karena masalah saraf atau otot.
Terapi
Jika anak masih gagap setelah usia lima tahun, bicaralah dengan dokter anak atau ahli terapi wicara. Anda perlu berkonsultasi terutama bila:
- Kegagapan menjadi lebih parah dan lebih sering
- Anak lebih sulit berbicara atau tegang saat berbicara
- Anda melihat ketegangan vokal yang mengakibatkan meningkatnya nada dan volume suara
- Anak mencoba menghindari situasi yang memerlukan berbicara
- Anak mengubah kata-kata karena takut gagap
Dokter akan mendiagnosis gangguan wicara secara lebih akurat setelah mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk riwayat kasus si anak (seperti kapan kegagapan pertama kali terlihat dan dalam keadaan apa) dan perilaku kegagapan anak, dan merekomendasikan terapi apa yang harus dijalani.
SUMBER : majalahkesehatan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar