Setiap terjadi pandemi, yakni wabah penyakit secara meluas, masyarakat menjadi korban. Umumnya, mereka menyikapi dengan kepanikan akibat terbatasnya informasi, rendahnya kepercayaan kepada pemerintah dan sesama, serta peredaran isu tak berdasar.
”Kepanikan akan terjadi jika ada kekosongan kepemimpinan dalam penanggulangan pandemi,” kata Ketua Satuan Tugas Imunisasi Dewasa Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia yang juga Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Samsuridjal Djauzi di Jakarta, Rabu (14/9).
Pandemi yang muncul selama satu dekade terakhir di Indonesia dan di negara lain antara lain sindrom pernapasan akut parah (severe acute respiratory syndrome/SARS) tahun 2002-2003 dan flu babi (influenza H1N1) tahun 2009. Catatan sejarah menunjukkan, berbagai pandemi, terutama influenza, terjadi semasa Indonesia di bawah kendali pemerintah kolonial Belanda.
Ketidakpercayaan kepada kelompok masyarakat lain ataupun pemerintah membuat ajakan untuk menghadapi pandemi secara bersama-sama seringkali diabaikan. Padahal pandemi hanya dapat diatasi jika semua pihak bersatu mengatasi. ”Modal sosial kita sangat lemah,” kata dia.
Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih dalam pembukaan lokakarya dan pelatihan Keamanan Kesehatan Global di Jakarta, Selasa (13/9), mengatakan, saat pandemi terjadi, semua negara akan terpengaruh sehingga berdampak pada kondisi sosial ekonomi negara. Karena itu, setiap negara, termasuk Indonesia, harus bersiap menghadapi.
Menghadapi flu burung (H5N1) yang berpotensi menimbulkan pandemi, pemerintah menyusun program Kesiapsiagaan Pandemi Influenza Nasional dan Rencana Tindak Lanjut pada tahun 2005. Pemerintah juga telah membentuk Komisi Nasional Zoonosis pada tahun 2011 yang dipimpin Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat.
”Tingkat kematian dan penderita akibat virus flu burung lebih kecil dibandingkan penyakit lain, tetapi ancaman flu burung terhadap keamanan manusia lebih besar,” kata Endang.
Samsuridjal menambahkan, organisasi kesiapsiagaan pemerintah dalam menghadapi pandemi sudah baik. Namun, dibutuhkan langkah cepat yang terkoordinasi, juga alokasi dana, saat pandemi benar-benar terjadi karena pandemi biasanya terjadi secara mendadak. (kompas.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar