Pengamat pendidikan, Arief Rachman, menilai pemerintah kurang menghargai prestasi para pemenang olimpiade sains internasional. Beasiswa sekolah di perguruan tinggi, kata dia, dirasa belum cukup sebagai apresiasi tunas-tunas bangsa tersebut.
"Bukan hanya minimal, hampir tidak ada penghargaan (dari pemerintah)," kata Arief saat ditemui usai konferensi pers untuk Seminar Pendidikan Karakter melalui Keteladanan Pahlawan Nasional Pangeran Dipanegara di kantor Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Selasa (19/7).
Semestinya, pemerintah bergerak cepat dengan langsung menggaet para peraih olimpiade tersebut sebelum mereka menyelesaikan sekolahnya. "Kalau perlu saat mereka kelas 3 SMU, mereka sudah dipesan bersekolah di perguruan tinggi negeri tertentu sesuai bidang mereka," kata Arief.
Arief menyatakan, fenomena saat ini dimana para peraih prestasi olimpiade sains internasional ramai-ramai mendaftar di perguruan tinggi luar negeri adalah hal yang wajar. "Dalam era globalisasi saat ini wajar jika semua orang mencari institusi terbaik untuk dirinya sendiri," katanya.
Lagipula, tambah dia, negara-negara tetangga Indonesia juga jeli melihat banyaknya potensi yang dimiliki anak-anak muda Indonesia dengan menyediakan banyak beasiswa untuk sekolah di negara mereka. Akibatnya, banyak saat ini dijumpai orang-orang Indonesia bekerja di luar negeri untuk membangun negara yang bersangkutan. "Bagaimana caranya pemerintah memberikan jaminan dan kesejahteraan yang lebih unggul kepada anak-anak bangsa sendiri ketimbang yang diberikan negara-negara lain," ujar Arief.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar