Kamis, 28 Juli 2011

Sejarah Ballpoint

Insan Edukasi, dalam kegiatan sehari-hari kita sering menggunakannya. Bahkan kita sering menghilangkannya karena menganggap benda ini terlalu "biasa dan murah." Namun ternyata, wujudnya yang sekarang ini mengalami sebuah perjalanan sejarah yang sangat panjang. Seperti apakah itu?

Kesuksesan besar pertama untuk ballpoint tiba pada suatu pagi di bulan Oktober tahun 1945. Saat itu suatu kerumunan yang terdiri lebih dari 5000 orang berjejalan di pintu masuk Gimbels Department Store di kota New York. Sehari sebelumnya, Gimbels memasang iklan satu halaman penuh di New York Times untuk mempromosikan penjualan bolpen pertama di Amerika Serikat. Iklan itu menggambarkan pena baru tersebut dengan sebutan "pena memancur yang fantastis dan menakjubkan! ...garansi untuk menulis selama 2 tahun tanpa mengisi ulang!" Di hari pertama penjualan, Gimbels menjual habis seluruh persediaannya, sekitar 10.000 pena - dengan harga masing-masing sebesar $12.50.

Sebenarnya, pena "baru" itu tidak sepenuhnya baru dan bekerjanya tidak lebih bagus dibandingkan pena ballpointyang telah diproduksi sepuluh tahun sebelumnya.

Kisah ini berawal pada tahun 1888 kala John Loud, seorang penyamak kulit berkebangsaan Amerika, mematenkan pena penanda dengan sebuah roller-ball-tip. Penemuan Loud menonjolkan tempat penyimpanan tinta dan sebuah bola penggulung yang bermanfaat memunculkan tinta yang tebal pada samakan kulit. Pena temuan John Loud tak pernah diproduksi, bahkan sampai sekitar 350 paten dikeluarkan 30 tahun sesudahnya untuk pena tipe bola. Problem utamanya adalah pada tinta - jika tintanya tipis maka pena akan bocor, dan bila tintanya terlalu tebal, maka pena akan tersumbat. Meskipun tergantung pada temperatur, pena seringkali akan mengalami dua hal itu.

Tahap perkembangan selanjutnya muncul hampir 50 tahun setelah paten milik Loud, dengan versi yang lebih ditingkatkan. Penemunya adalah Ladislas Biro dan saudara laki-lakinya, Georg, berkebangsaan Hungaria, di tahun 1935. Ladislas Biro adalah orang yang sangat berbakat dan percaya diri akan kemampuannya, tapi dia sama sekali tidak bercita-cita bahwa itu akan menarik minatnya dan membuatnya hidup sejahtera. Sebelumnya dia belajar ilmu kedokteran, seni, dan hipnotisme. Pada tahun 1935, dia sedang mengedit surat kabar skala kecil - di mana saat itu dia frustasi dengan jumlah waktu yang ia habiskan untuk mengisi pena dan membersihkan noda-noda tinta. Selain itu, ujung pena yang tajam seringkali menggores atau mengoyak menembus kertas. Berkeinginan untuk mengembangkan pena yang lebih baik. Ladislas dan Georg (saat itu adalah seorang ahli kimia) memutuskan untuk membuat model-model dengan desain baru dan memformulasikan tinta yang lebih baik untuk digunakan di dalamnya.

Suatu musim panas kala tamasya di tepi laut, Biro Bersaudara bertemu dengan pria dewasa yang sangat menarik, Augustine Justo, yang ternyata adalah Presiden Argentina. Sesudah dua bersaudara itu menunjukkan model penaballpoint yang mereka buat, Presiden Justo mendorong mereka untuk membangun perusahaan di Argentina. Saat PD II pecah di Eropa, beberapa tahun sesudahnya, Biro Bersaudara mengungsi ke Argentina, sambil berhenti sejenak di Paris untuk mematenkan pena mereka.

Saat di Argentina, Biro Bersaudara menemui beberapa investor yang mau membiayai penemuan mereka. Tahun 1943, mereka sudah membangun sebuah perusahaan pengolahan. Sayangnya, pena-pena itu adalah kekeliruan yang spektakular. Pena temuan Biro, seperti rancangan yang mendahuluinya, tergantung pada gravitasi, agar tintanya mengalir ke bola penggulung. Itu berarti, pena tersebut hanya akan berfungsi saat dipegang sedikit tegak lurus, dan tidak hanya itu. Kadang-kadang aliran tintanya terlalu berat, hingga meninggalkan gumpalan-gumpalan noda di kertas. Biro bersaudara kembali ke laboratorium dan menciptakan rancangan baru, yang lebih tergantung pada "aksi kapiler" daripada gravitasi untuk mengisi tintanya. Bola kasar yang ada di ujung pena beraksi seperti spon logam, dan dengan peningkatan ini tinta dapat mengalir lebih lancar menuju bola, sehingga pena dapat dipegang dalam posisi miring. Setahun kemudian, Biro Bersaudara menjual pena ballpointnya yang baru dan bagus itu ke penjuru Argentina. Tapi tetap saja penjualannya belum sukses, hingga akhirnya mereka kehabisan uang.

Lalu siapa yang membawa pena ballpoint ciptaan Biro Bersaudara itu ke Amerika, dan mendulang dolar? Dialah Milton Reynolds, seorang sales berumur 44 tahun dari Chicago. Dia juga menjadi produsen pemasaran ballpoint pertama berkebangsaan Amerika yang sangat berhasil. Reynold inilah yang membuat kesepakatan dengan Gimbels Department Store untuk menjadi toko retail pertama di AS yang menjual ballpoint pena.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar