Rabu, 25 Mei 2011

Janet L. Robinson, Tokoh Kunci di Balik The New York Times


PENGALAMANNYA selama 25 tahun berkecimpung di industri media, membuat nama Janet L. Robinson disegani di antara para koleganya. Siapa sangka, perempuan pertama yang menjabat sebagai Presiden dan CEO The New York Times Company ini, tadinya berprofesi sebagai seorang guru. 

Sebagai Presiden dan CEO, perempuan kelahiran 11 Juni 1951 ini bertanggung jawab untuk mengawasi dan mengkoordinasikan semua unit operasi dan bisnis perusahaan. Pengalaman panjangnya menduduki berbagai posisi eksekutif di The New York Times Company, memberikan Robinson perspektif unik tentang kesempatan strategis dan operasional, tantangan, tren industri dan posisi kompetitif serta finansial untuk segi bisnis perusahaan. 

Guru sekolah 
Posisi top yang diduduki Robinson saat ini tidak diraihnya dalam sekejap mata. Sebelum bergabung dengan Times Company pada Juni 1983, Robinson hanyalah seorang guru sekolah umum di Newport, Rhode Island, dan Somerset, Massachusetts. Profesi tersebut dijalaninya selama lebih kurang 11 tahun. 

Penerima gelar Doktor kehormatan dari jurusan Bisnis Administrasi Salve Rebina University ini, diangkat sebagai presiden dan CEO The New York Times Company pada 27 Desember 2004. Tanggung jawab utamanya adalah untuk mengawasi dan mengkoordinasikan semua unit bisnis dan operasi digital, broadsact, dan print perusahaan. 

Robinson juga berperan dalam menggambarkan arah masa depan perusahaan, serta mengimplementasikan jadwal strategis baru yang berfokus pada peningkatan aset inti perusahaan, jurnalisme berkualitas, dan memperluas jangkauan perusahaan di sepanjang bentuk media baru. 

Sebelum itu, perempuan berusia 59 tahun ini menjabat sebagai chief operating officer dan wakil presiden eksekutif sejak Februari 2004. Dari Februari 2001 sampai Januari 2004, dia menjabat sebagai wakil presiden senior, operasi surat kabar The New York Company. Dalam perannya ini, Robinson memimpin operasi dari semua properti koran perusahaan, yang meliputi The New York Times, The Boston Globe, International Herald Tribunen, dan sejumlah koran daerah. 

Sepanjang masa jabatannya, berbagai prestasi telah ditunjukkan oleh perempuan yang hingga kini masih melajang itu. Robinsom berhasil mengarahkan percepatan pertumbuhan iklan dan sirkulasi pendapatan pada semua properti, dan perbaikan dalam margin keuntungan melalui kontrol biaya, efisiensi operasi, dan inisiatid harga. 

Selain itu, dia juga mengawasi penyelesaian konversi The Times untuk ekspansi warna dan bagian, penciptaan dan pelaksanaan perluasan nasional dari koran, serta transisi dari era jurnalisme cetak di mana The New York Times Company mendistribusikan berita dan informasi dalam medium baru. 

Menurut situs bostonherald.com, total kompensasi yang diterima Robinson sebagai CEO, presiden, dan direktur The New York Times Company pada 2010 mencapai US$5,28 juta.


Sunmber : Media Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar