Minggu, 17 Juli 2011

Predator Hilang, Ekosistem Berubah

Lenyapnya sejumlah binatang pemangsa pada rantai mekanan teratas, seperti singa, serigala, dan hiu menyebabkan perubahan yang tak terduga pada rantai makanan di seluruh dunia. Sebuah kajian yang ditulis oleh 24 ilmuwan menyatakan bahwa binatang pemangsa tersebut, yang disebut apex predator, memainkan peran krusial dalam ekosistem. 

Tim yang dipimpin oleh James Estes, dosen ekologi dan biologi evolusioner di University of California, Santa Cruz, mengungkap bahwa menghilangnya predator dapat menyebabkan terjadinya perubahan pada vegetasi, frekuensi kebakaran hutan, penyakit menular, spesies invasif, kualitas air, hingga siklus nutrisi. Perburuan dan hilangnya habitat karena pelmbalakan dan perubahan fungsi hutan menyebabkan penurunan populasi binatang tersebut. 

“Hilangnya pemangsa puncak bisa dikatakan sebagai pengaruh umat manusia yang paling luas terhadap alam,” kata tim itu dalam kesimpulan kajian yang dipublikasikan dalam jurnalScience, Jumat, 15 Juli 2011. 

Dalam kajian itu, para peneliti memeriksa berbagai temuan studi ekosistem darat, laut, maupun sungai dan danau. Hilangnya predator di bagian teratas rantai makanan akan menyebabkan dampak yang mengalir terus hingga ke rantai paling bawah. 

Mereka memberi beragam contoh, seperti menyusutnya populasi serigala menyebabkan meledaknya populasi rusa elk di Taman Nasional Yellowstone dan pada akhirnya membuat vegetasi rumput dan semak menipis tajam. Penurunan jumlah singa dan leopard di beberapa tempat di Afrika telah mengubah populasi olive baboon (Papio anubis) dan meningkatkan kontak mereka dengan manusia. Hal ini akhirnya menyebabkan peningkatan parasit usus baik pada manusia maupun kera itu.

tempointeraktif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar