Rabu, 22 Juni 2011

13 Bank Paling Efisien di Indonesia

Sebanyak 13 bank di Indonesia dinilai layak menjadi bank paling efisien dibandingkan bank-bank lain di kategorinya masing-masing. Kategori itu adalah bank asing dan campuran, bank umum swasta nasional, bank syariah dan Bank Pembangunan Daerah, serta bank umum atau bank BUMN.
Temuan ini diperoleh dari hasil Banking Efficiency Award 2011 (BEA 2011) yang diselenggarakan oleh Bisnis Indonesia Intelligence Unit (BIIU).

"Ke-13 bank dimaksud tersebar atas dua bank BUMN, empat bank umum swasta nasional devisa, satu bank perkreditan rakyat, dua bank campuran, tiga bank asing, dan satu bank umum swasta nasional devisa syariah," kata Peneliti Madya BIIU, Anton Hermansyah, dalam acaraBanking Efficiency Award 2011, di Ballroom Hotel Nikko, Jakarta, Rabu, 22 Juni 2011.
Dalam BEA 2011 terjadi peningkatan jumlah bank yang masuk kategori bank efisien. Pada BEA tahun lalu, bank yang tergolong efisien hanya berjumlah tujuh. 
Selain itu, BEA menilai sebaran bank yang masuk kategori efisien saat ini jauh lebih merata. Hal itu mengindikasikan terjadinya peningkatan efisiensi dalam operasional bank di hampir semua jenis kategori bank.
Objek penelitian BEA 2011 kali ini difokuskan pada bank-bank yang beroperasi di Indonesia pada 2010. Terdapat 120 bank yang beroperasi di Indonesia berdasarkan laporan keuangan yang diterima hingga perhitungan pada Desember 2010.
BEA menggunakan indikator penilaian bank sesuai dengan kriteria akuntansi dan rasio-rasio lainnya. Selama ini, penilaian efisiensi bank biasanya dilakukan dengan membandingkan antara biaya overhead (seperti aktiva tetap dan biaya tenaga kerja) dibandingkan dengan jumlah jasa (financial services) yang dihasilkan oleh bank. Analisis lain adalah perbandingan antara beban operasional terhadap pendapatan operasional atau lazim disebut rasio BOPO.
"Penelitian ini membatasi pada bank-bank yang mempunyai kredit bermasalah (non performing loan/NPL) di bawah lima persen, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) di atas 12 persen, dan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (loan to deposit ratio/LDR) di atas 50 persen," ungkap Anton.
Setelah dilakukan saringan kriteria NPL, CAR, LDR, dan BOPO, panitia memperoleh 78 bank yang layak menjadi nominasi yang akan melalui proses  decision making unit (DMU). Melalui sebuah software DEAP 2.1 menggunakan metodologi VRS, panitia memperoleh 13 bank yang memiliki angka efisiensi optimal atau sempurna.
Dalam menilai bank paling efisien di Tanah Air, BEA 2011 kali ini menggunakan pendekatan DEA untuk mengukur efisiensi bank. Metode ini dianggap lebih mengakomodasi banyakinput dan output.
Selain itu, panitia menggunakan metodologi nonparametrik yang tidak memerlukan banyak asumsi pada input dan output, sehingga besarnya perbedaan nilai input-output antara bank satu dengan bank lainnya tidak menjadi masalah.
Untuk melakukan uji statistik, BEA menggunakan penelitian melalui uji Mann-Whitney. Teknik ini diharapkan bisa mengukur perbedaan media antara dua kelompok.
Berikut ini adalah daftar bank yang dianggap paling efisien dibandingkan perbankan lain yang beroperasi di Indonesia:
Kategori Bank Asing dan Campuran:1. Bank of China Limited
2. Deutsche Bank AG
3. The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ LTD
4. Bank Sumitomo Mitsui Indonesia

Kategori Bank Umum Swasta Nasional:1. PT Bank Bukopin Tbk
2. PT Bank Pan Indonesia Tbk
3. PT Bank CIMB Niaga Tbk
4. PT Bank Central Asia Tbk
5. PT Bank OCBC Indonesia a/n OCBC NISP

Kategori Bank Syariah dan BPD:1. PT Bank Jabar Banten Syariah
2. Bank BPD Sumatera Barat (Bank Nagari)

Kategori Bank Umum atau Bank BUMN:1. PT Bank Mandiri Tbk
2. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar