Pakar finansial Suze Orman, mengungkapkan sembilan langkah penting dalam mengelola keuangan keluarga seperti dikutip situs oprah.com:
Jujur
Sejak awal berpacaran, Anda harus membicarakan masalah keuangan sebelum hubungan menjadi serius. Kebiasaan seseorang dalam mengelola uang merupakan sebuah wawasan penting yang menggambarkan nilai-nilai serta etika yang dianutnya. Jika Anda menemukan pasangan tidak bertanggung jawab dalam mengelola uang, Anda patut mempertanyakan apa lagi yang menjadi kekurangannya. Jika Anda merupakan pihak yang bermasalah dengan uang, bersikap jujurlah tentang kekurangan itu. Anda dan pasangan mungkin dapat membantu satu sama lain menjadi lebih pintar tentang uang.
Saling dukung
Jika Anda baru bertunangan atau hubungan jangka panjang yang dijalani tiba-tiba menghadapi tantangan keuangan, berikan dukungan terhadap satu sama lain. Mundur dari masalah tidak akan membantu, begitu pula dengan saling tuding dan menyalahkan. Untuk mengatasi masalah uang, Anda perlu bekerja sama dan membuat sebuah rencana.
Setara
Besarnya gaji tidak menentukan peran Anda dalam keuangan keluarga. Hormati satu sama lain sebagai mitra setara, dengan kesetaraan yang sama dalam manajemen keuangan.
Hitam di atas putih
Memastikan diri memiliki dokumen yang benar untuk menjaga diri Anda beserta aset merupakan sebuah keharusan. Sebuah perjanjian pranikah akan menggambarkan dengan jelas apa yang menjadi milik Anda sebelum menikah, yang berarti akan melindungi Anda sekiranya terjadi perceraian.
Utang
Ketika menikah, jangan otomatis terburu-buru untuk menggabungkan semua hal. Misalnya, utang yang dibuat sebelum menikah. Anda dapat membantu satu sama lain dengan menolong melunasi utang tersebut, tanpa harus bertanggung jawab secara resmi.
Pisahkan
Buat tiga akun: satu untuk Anda, satu untuk pasangan, dan satu untuk dana bersama. Begitu Anda menentukan total biaya hidup bersama, Anda berdua harus memberikan kontribusi dana ke dalam rekening bersama setiap bulan. Sementara itu, uang yang masih tersisa dapat tetap disimpan di dalam rekening individual, untuk digunakan sesuai kebijaksanaan masing-masing orang.
Kredit ekstra
Setiap perempuan juga membutuhkan satu kartu kredit atas namanya sendiri. Jika suatu hari nanti Anda bercerai atau menjanda, riwayat kredit individu akan memungkinkan Anda untuk mendapatkan pinjaman dan membuka rekening utilitas tanpa meninggalkan deposit.
Sinkroninasi
Setelah menikah, setiap aset yang diperoleh secara bersama merupakan harta bersama. Oleh karena itu, Anda dan pasangan perlu menyinkronisasikan tujuan jangka panjang keuangan, mulai dari membayar hipotek sampai menabung dana pensiun. Idealnya, hal tersebut dibicarakan sebelum menikah.
Aktif
Banyak perempuan terbiasa membiarkan pasangannya menangani masalah keuangan. Padahal, Anda juga perlu memahami keuangan keluarga dan terlibat dalam pembuatan setiap keputusan.
= mediaindonesia.com =
Tidak ada komentar:
Posting Komentar